Abstrak - Muhammad Andhiza Ramadhin
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Daerah Siulak, Kabupaten Kerinci memiliki mata air dingin dan hangat yang dimanfaatkan langsung oleh masyarakat sebagai kebutuhan sehari-hari maupun pariwisata. Maka perlu dilakukan penelitian untuk memahami sistem geologi dan hidrogeologi yang mengontrol kemunculan mata air dingin dan hangat, mengingat adanya aktivitas vulkanik dan tektonik di daerah Siulak. Studi ini mengintegrasikan analisis penginderaan jauh, pemetaan geologi lapangan, dan analisis laboratorium untuk mengidentifikasi kondisi geologi sebagai dasar konservasi sumber daya air. Hasil pemetaan menunjukkan wilayah penelitian tersusun atas 6 satuan geomorfologi dan 8 satuan batuan tidak resmi. Selain itu, teridentifikasi empat struktur sesar utama, termasuk Sesar Menganan Siulak dan Sesar Normal Siulak Deras, yang secara fundamental membentuk kerangka tektonik regional.
Faktor pengontrol keluaran mata air di lapangan dapat diklasifikasikan menjadi tiga tipe, yaitu depresi topografi, rekahan, dan sesar. Analisis isotop stabil berhasil mengidentifikasi zona resapan air pada elevasi antara 1200 hingga 1350 meter, yang dicirikan oleh litologi piroklastik dan kemiringan lereng landai, sementara zona luahan berada di elevasi lebih rendah pada endapan aluvial. Mata air hangat memiliki kandungan ion terlarut yang lebih tinggi (Total Dissolved Solids >1000 ppm) dibandingkan mata air dingin (Total Dissolved Solids <100 ppm), yang mengindikasikan interaksi yang lebih lama dan dalam dengan batuan panas di bawah permukaan. Mata air dingin menunjukkan aliran lokal sampai intermediet tanpa kontaminasi termal, sedangkan mata air hangat mencerminkan aliran regional yang muncul melalui bidang sesar akibat pengaruh sisa aktivitas vulkanik daerah sekitarnya.
Perpustakaan Digital ITB