digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Volume penjualan selama tiga tahun terakhir menunjukkan tren kenaikan yang positif, sehingga mendorong perusahaan untuk meningkatkan kapasitas mesin untuk meningkatkan produksi dan meminimalkan opportunity loss. Penelitian ini mengeksplorasi strategi optimal untuk meningkatkan kapasitas mesin dengan menggunakan metode kuantitatif, dan simulasi. Penelitian ini dimulai dengan menganalisa kondisi awal kapasitas dan utilisasi mesin, didukung dengan evaluasi factor internal dan eksternal (IFE & EFE) untuk memperjelas kondisi dan arah pengembangan kapasitas. Selanjutnya mengembangkan skenario strategi penambahan kapasitas mesin berdasarkan horizon waktu dan cara penambahan kapasitas. Dilakukan peramalan volume penjualan dengan menggunakan metode Regresi Linier untuk mengetahui tren volume sales dari tahun 2025-2035. Kemudian dilakukan simulasi proses produksi dengan menggunakan metode Discrete Event Simulation (DES) untuk mengetahui jumlah mesin yang akan ditambahkan, peningkatan kapasitas, dan waktu penggunaan mesin maksimum setelah penambahan. Terakhir, estimasi biaya investasi untuk setiap strategi skenario dihitung dengan menggunakan metode Future Value (FV). Strategi yang direkomendasikan dibandingkan dengan menggunakan indicator finansial Net Present Value (NPV), Internal Rate Return (IRR) dan Discounted Payback Period (DPP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa skenario yang paling efektif adalah skenario 1, yaitu penambahan 2 unit mesin pada tahun 2026 meningkatkan kapasitas sebesar 325 juta pcs per tahun dengan biaya investasi 16,67 milyar rupiah, waktu pengembalian modal 1,43 tahun dan IRR 24,53%. Penambahan 1 unit mesin pada tahun 2028 menambah kapasitas sebesar 162 juta unit per tahun dengan biaya investasi 9,88 milyar rupiah, payback period 2,03 tahun dan IRR 20,71%. Total NPV sebesar 10,48 miliar rupiah. Hasil NPV > 0 menunjukkan baik karena investasi pasti menghasilkan keuntungan, Payback Period sekitar 2 tahun adalah periode yang baik dan IRR menunjukkan lebih dari 20% adalah baik. Akurasi model peramalan adalah MAD 2% - 3% dan MAPE 0,1%. Model kejadian diskrit divalidasi dengan kesalahan 0,3%. Dengan mengimplementasikan rekomendasi strategis, perusahaan dapat mengoptimalkan proses produksi dan arus kas dalam menanggapi ketidakpastian eksternal seperti volume penjualan.