digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini mengkaji masalah keuangan PT. Wahana Interfood Nusantara Tbk., sebuah perusahaan produsen kakao dan cokelat, serta memberikan rekomendasi perbaikan melalui penerapan metode Cash Waterfall dan optimalisasi struktur modal. Pada kuartal ketiga tahun 2024, perusahaan mencatat rasio utang terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio) sebesar 261% dan rasio cakupan bunga (Interest Coverage Ratio) negatif sebesar -0,66. Angka-angka ini menunjukkan tekanan keuangan yang signifikan akibat tingginya beban pembayaran utang. Untuk menganalisis situasi ini, penelitian menggunakan alat pemodelan keuangan seperti CAGR forecasting dan metode ETS, yang mengungkapkan kelemahan utama dalam pengelolaan arus kas. Sebagai solusi, penelitian merekomendasikan negosiasi dengan kreditur untuk mendapatkan masa tenggang satu tahun guna meredakan tekanan keuangan yang mendesak. Metode Cash Waterfall diimplementasikan sebagai langkah untuk meningkatkan pelayanan utang, kelangsungan usaha, dan reinvestasi. Analisis menunjukkan bahwa kapasitas pabrik baru dapat memberikan potensi pertumbuhan signifikan bagi perusahaan. Namun, strategi ini memerlukan pendekatan pemasaran dan distribusi yang lebih agresif untuk meningkatkan pendapatan bersih perusahaan sekaligus mengurangi ketergantungan pada pembiayaan eksternal. Meskipun mencapai struktur modal optimal sulit dilakukan dalam kondisi tekanan keuangan saat ini, penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan yang berfokus pada pemulihan operasional dan pengelolaan arus kas yang disiplin sangat diperlukan. Strategi yang direkomendasikan mencakup pemanfaatan kapasitas produksi yang ada, pelaksanaan inisiatif pemasaran strategis, serta pengembalian hasil kepada pemegang saham setelah stabilitas keuangan tercapai.