digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Aswien Ahmad Irfani
PUBLIC Open In Flipbook Esha Mustika Dewi

Teori biogeografi pulau menjelaskan pengaruh luas dan isolasi pulau terhadap kekayaan jenis, endemisitas, dan risiko kepunahan spesies. Prinsip ini relevan untuk memahami dinamika ekologis di Cagar Alam Pulau Dua (CAPD), Serang, Banten, yang meski memiliki potensi konservasi tinggi namun terancam abrasi, perburuan, dan aktivitas masyarakat. Pendekatan ekosentris dan kolaboratif diperlukan untuk mengelola kawasan secara berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan merumuskan strategi pengelolaan kolaboratif melalui analisis potensi ekologis, pemetaan stakeholder, dan tingkat ketergantungan masyarakat. Metode yang digunakan meliputi survei lapangan, wawancara, kuesioner skala Likert, serta analisis indeks konservasi, kepentingan-pengaruh stakeholder, serta model kombinasi integrated framework collaborative governance dengan interpretive structural modelling untuk perumusan strateginya Hasil menunjukkan nilai indeks konservasi avifauna 21,03 dan reptilia 1,95, dengan tekanan utama dari aktivitas manusia dan keterbatasan bentuk kawasan. Masyarakat paling bergantung pada aspek ekologi (4,08), diikuti sosial (3,20) dan ekonomi (3,16). Sebanyak 14 stakeholder teridentifikasi: 4 kunci, 3 primer, dan 7 sekunder. Tujuh strategi manajemen kolaboratif dirumuskan, dengan prioritas prioritas utama adalah merumuskan sistem integrasi pendaanan untuk keberjalanan manajemen kolaborasi dan membentuk forum kolaboratif untuk memperkuat kelembagaan pengelolaan Cagar Alam Pulau Dua dan Kawasan Sekitarnya .