digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Di tengah percepatan transformasi digital, industri telekomunikasi menghadapi tantangan dalam menjaga relevansi pendidikan vokasi, khususnya pada jenjang diploma. Penurunan minat terhadap Program Studi D3 Teknologi Telekomunikasi Telkom University menunjukkan perlunya strategi baru untuk menarik pelamar berkualitas. Penulis mencatat bahwa persepsi masyarakat, perubahan kebutuhan pasar kerja, dan persaingan dengan program sarjana memengaruhi keberlanjutan program ini. Untuk itu, penelitian ini merumuskan strategi komunikasi pemasaran terpadu (IMC) berbasis analisis VRIO dan PESTEL. Data diperoleh melalui survei terhadap 540 calon mahasiswa dan wawancara dengan pemangku kepentingan, lalu dianalisis menggunakan PLS-SEM untuk menguji pengaruh citra merek, pemasaran media sosial, periklanan, persepsi kualitas, dan kesadaran merek terhadap niat beli calon mahasiswa. Temuan ini menunjukkan bahwa persepsi kualitas, citra merek, pemasaran media sosial, dan iklan secara signifikan mempengaruhi niat siswa untuk mendaftar, sementara kesadaran merek ditemukan memiliki dampak yang tidak signifikan. Hasil ini menginformasikan pengembangan strategi IMC yang komprehensif, dengan fokus pada keterlibatan digital, penentuan posisi program, dan kolaborasi dengan mitra industri. Strategi yang diusulkan menekankan pada penceritaan, keterlibatan industri, dan komunikasi nilai melalui berbagai saluran digital untuk mengatasi stigma dan meningkatkan minat pendaftaran. Penelitian ini menawarkan IMC yang praktis untuk pendidikan kejuruan dan memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti untuk menyelaraskan komunikasi program dengan kebutuhan pasar.