digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_Hanifah Sulistyawati
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

Kota Bandung merupakan salah satu kota besar yang ada di Indonesia. Akan tetapi, penyediaan transportasi publiknya belum merata dan terorganisir dengan baik sehingga kemacetan seringkali terjadi. Sejak tahun 2018, Kota Bandung sudah berencana untuk membangun jaringan transportasi berbasis rel, LRT Bandung Raya yang menghubungkan Kota Cimahi, Kota Bandung, Lembang, Soreang, Banjaran, Majalaya, dan Jatinangor dengan total delapan jalur. Walaupun sempat terhambat dalam pelaksanaannya, proyek ini rencanya akan dibangun dua jalur prioritas yang menghubungkan KCJB Tegalluar. Agar pelaksanaannya berjalan dengan baik, stasiun harus didesain dengan pendekatan human centric design agar pelaksanaannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Untuk menciptakan kota dengan transportasi yang terintegrasi, diperlukan adanya konektivitas yang baik antar moda transportasi. Konektivitas tersebut, perlu dihubungkan dengan adanya jalur pedestrian yang nyaman digunakan sehingga masyarakat tertarik dengan kebiasaan berjalan kaki. Hal ini dapat memicu terjadinya pembangunan kota yang berfokus pada jalur pedestrian. Kebiasaan tersebut dapat mengubah kebiasaan mobilitas masyarakat yang awalnya berorientasi pada kendaraan pribadi menjadi menggunakan transportasi umum dan berjalan kaki. Hal ini tentunya dapat mengurangi jumlah kendaraan yang berada di jalan serta dapat mengurangi, permasalahan kota yang tidak pernah selesai, yaitu kemcetan. Penggunaan transportasi umum berbasis rel, seperti lrt erat kaitannya dengan perjalanan yang serba cepat. Pengguna dituntut untuk tidak teralalu lama di dalam stasiun sehingga membutuhkan aksesibilitas yang efektif. Apabila stasiun didesain dengan wayfinding yang buruk serta kapasitas yang tidak sesuai, akan menghambat perjalanan penumpang serta menyebabkan kepadatan penumpang. Pengalamn penumpang yang buruk, seperti kesesakan dapat menimbulkan tekanan yang buruk bagi psikologis. Hal ini dapat menyebabkan stres perjalanan dan mengurangi produktivitas pengguna kereta yang sebagian besar adalah pekerja dan pelajar. Oleh karena itu, penting untuk membuat suasana pengguna di dalam stasiun tetap nyaman. Transportasi umum juga diharapkan tidak hanya dirasakan oleh segelintir masyarakat tetapi para penyandang disabilitas yang seringkali terlupakan dapat ikut menggunakannya. Oleh karena itu, pendekatan artapakktur barrier-free design perlu diperhatikan dalam pembangunan stasiun.