digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019_TA_PP_AZIS_SYAHBUDIN_SANI_1_-_COVER.pdf
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_AZIS_SYAHBUDIN_SANI_1_-_BAB_1.pdf
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_AZIS_SYAHBUDIN_SANI_1_-_BAB_3.pdf
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_AZIS_SYAHBUDIN_SANI_1_-_BAB_2.pdf
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_AZIS_SYAHBUDIN_SANI_1_-_BAB_4.pdf
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_AZIS_SYAHBUDIN_SANI_1_-_BAB_5.pdf
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_AZIS_SYAHBUDIN_SANI_1_-_BAB_6.pdf
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_AZIS_SYAHBUDIN_SANI_1_-_PUSTAKA.pdf
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan

Aliran seragam memasuki sebuah saluran yang memiliki gundukan pada bagian dasarnya. Kekuatan aliran digambarkan dengan parameter bilangan Froude, F. Keberadaan gundukan akan mempengaruhi profil permukaan cairan yang mengalir pada saluran tersebut. Cairan yang mengalir akan menabrak gundukan dan mengakibatkan terbentuknya gelombang di permukaan cairan. Gelombang terdiri atas satu puncak dan dua lembah. Proses ini dapat dimodelkan dengan persamaan Boussinessq sebagaimana ditunjukkan oleh L. H. Wiryanto dan Sudi Mungkasi pada Appl. Math. Sci. (2014). Pendekatan numerik dilakukan terhadap model menggunakan metode beda hingga, yaitu metode FTBS atau Forward Time Backward Space dan metode Lax. Metode FTBS dapat mengkonfirmasi gelombang yang terbentuk dengan baik hanya untuk aliran bertipe superkritis (F > 1). Sedangkan metode Lax dapat mengkonfirmasi model untuk aliran tipe superkritis (F > 1) dan subkritis (F < 1).