CLAIRINE
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
CLAIRINE
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
CLAIRINE
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
CLAIRINE
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
CLAIRINE
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
CLAIRINE
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
Vanilin merupakan senyawa aroma untuk makanan yang dapat dijadikan sebagai
bahan baku untuk sintesis senyawa aktif yang memiliki gugus teroksidasi orto
aromatik. Vanilin diproduksi melalui transformasi oksidatif minyak cengkeh dan
produk samping industri kertas yang melalui proses sulfit, selain diperoleh sebagai
metabolit dari pada biji tumbuhan vanila (Vanilla planifolia). Reaksi redukif
aminasi pada vanilin akan menghasilkan vanilinamin yang merupakan prekursor
untuk aditif pangan seperti capsaicin dan nonivamida yang merupakan zat pedas.
Capsaisin merupakan senyawa pedas alami yang dapat diperoleh dari cabe dengan
derajat kepedasan mencapai 16 juta SHU (Scoville Heat Units). Sementara
homolog dari capsaicin, nonivamida yang dijual secara komersial memiliki derajat
kepedasan 9,2 juta SHU (Scoville Heat Units). Pada penelitian ini telah berhasil
mendapatkan produk aminase reduktif vanilin melalui reaksi Leukart menggunakan
pereaksi amonium format melalui pemanasan terhadap campuran vanilin (1)
dengan amonium format (2) tanpa menggunakan pelarut pada suhu 110 ?C berhasil
diperoleh produk karbamat dari vanilinamin (4-hidroksi-3-metoksi benzilkarbamat)
(3) dengan rendemen 31,98 %. Senyawa karbamat vanilinamin, pada kondisi reaksi
yang dilakukan, menghasilkan nonivamida (4) dan N-vanilil nonivamida (5)
dengan rendemen masing-masing sebesar 20,7% dan 7,9%. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa gugus aldehid pada vanilin dapat ditransformasi menjadi amin
dalam bentuk karbamatnya, sementara karbamat vanilinamin dapat langsung
menjadi amidanya dengan asam pelargonat. Hasil penelitian ini juga menunjukan
reaksi bebas gugus pelindung pada transformasi langsung terhadap vanilin.
Perpustakaan Digital ITB