COVER Syahril Huda
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
BAB 1 Syahril Huda
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
BAB 2 Syahril Huda
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
BAB 3 Syahril Huda
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
BAB 4 Syahril Huda
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
BAB 5 Syahril Huda
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
Infeksi cacing telah menjadi salah satu penyakit tropis terabaikan endemik di Indonesia. Jenis
cacing yang kerap menyebabkan infeksi pada manusia adalah cacing hati, cacing pita, cacing
gelang dan cacing filaria. Dampak yang diakibatkan cukup beragam mulai dari kekurangan
nutrisi hingga infeksi kronis pada organ tertentu. Menimbang bahaya yang ditimbulkan perlu
dikembangkan solusi penanganan sebagai aplikasi dari ilmu kimia. Ricobendazole merupakan
metabolit aktif dari senyawa albendazole yang memiliki sifat antihelmintik atau sifat aktif
yang berguna dalam penanganan infeksi cacing. Ricobendazole telah disintesis melalui
berbagai metode yang dikembangkan hingga saat ini. Namun kebanyakan metode masih
melalui pemanasan konvensional dan menggunakan pelarut organik yang kurang ramah
lingkungan. Penelitian ini mengajukan sintesis dengan metode Microwave Assisted Organic
Synthesis (MAOS) yang memiliki waktu reaksi lebih singkat dan penggunaan pelarut lain yang
bersifat lebih ramah lingkungan yaitu cairan ion. Cairan ion menjadi alternatif pelarut yang
lebih ramah lingkungan dengan keunggulan sifat fisikokimia yang baik. Cairan ion yang
digunakan adalah kelompok turunan imidazol. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari
sintesis ricobedazole dengan metode MAOS dalam medium cairan ion beserta pengaruh dari
variabel dalam reaksi yang telah ditentukan. Reaksi dengan MAOS dilakukan dengan variasi
jenis dan konsentrasi cairan ion dalam air (w/v), serta daya microvawe. Pada penelitian ini
cairan ion 1-desil-3-metilimidazolium bromida ([DMIm]Br), 1-butil-3-metilimidazolium
bromida ([BMIm]Br), dan 1-etil-3-metilimidazoluim bromida ([EMIm]Br) berhasil disintesis
dengan metode MAOS dan menghasilkan rendemen masing-masing sebesar 85,9%, 84,8%,
dan 91,2%. Senyawa ricobendazole berhasil disintesis dengan metode konvensional pada
medium metanol dan cairan ion [DMIm]Br dengan produk campuran reaksi lebih banyak pada
cairan ion dibandingkan pada medium metanol. Sintesis Ricobendazole dilakukan dengan
metode MAOS dalam ketiga cairan ion yang telah disintesis. Berbagai variasi ini
menghasilkan rendemen yang beragam dengan nilai tertingginya mencapai 99,3% pada reaksi
dengan cairan ion [BMIm]Br 15% (w/v) dengan daya 400 Watt selama 3 menit reaksi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, telah diperoleh bahwa penambahan cairan ion
[BMIm]Br dan [EMIm]Br memberikan hasil yang lebih baik daripada [DMIm]Br dan tanpa
penambahan (hanya air). Pengaturan konsentrasi cairan ion secara keseluruhan memberikan
kecenderungan peningkatan rendemen seiring kenaikan konsentrasi, namun kembali turun
ketika konsentrasinya terlalu tinggi. Sedangkan pengaturan daya secara keseluruhan
memberikan pengaruh dan menunjukkan kecenderungan hasil yang lebih baik pada
penggunaan daya 50% dan 70% dari 800 Watt. Pengujian signifikansi yang dilakukan pada
ketiga variabel menunjukkan ketiga faktor tersebut dan interaksinya memberikan dampak
yang cukup signifikan.
Perpustakaan Digital ITB