digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


FAUZIA SAVITRI
EMBARGO  2028-03-25 

FAUZIA SAVITRI
EMBARGO  2028-03-25 

FAUZIA SAVITRI
EMBARGO  2028-03-25 

FAUZIA SAVITRI
EMBARGO  2028-03-25 

FAUZIA SAVITRI
EMBARGO  2028-03-25 

FAUZIA SAVITRI
EMBARGO  2028-03-25 


Asam askorbat (AA) atau vitamin C adalah nutrisi esensial dengan sifat antioksidan yang diperoleh dari sayuran, buah-buahan, atau produk komersial karena tubuh manusia tidak mampu mensintesisnya. AA berperan dalam meningkatkan imunitas dan mengurangi stres oksidatif, namun, konsumsi berlebihan dapat menghambat fungsi vitamin B12, sedangkan kekurangan AA dapat menyebabkan gangguan seperti pertumbuhan tulang yang tidak sempurna dan sariawan. Oleh karena itu, diperlukan metode analisis untuk penentuan AA. Penelitian ini menggunakan metode voltammetri untuk analisis kadar AA, dengan elektroda kerja yaitu elektroda pasta karbon (EPK) yang dimodifikasi dengan nanopartikel CuO dan polipirol bercetakan molekul. CuO merupakan material semikonduktor yang memiliki konduktivitas tinggi, sedangkan polipirol merupakan polimer konduktif yang mudah dioksidasi, preparasi mudah serta dapat berinteraksi dengan AA. Modifikasi optimum dicapai pada komposisi CuO 8% (w/w) dan rasio komposisi AA: pirol pada proses elektropolimerisasi sebesar 1:1 mM dengan 10 siklus pada pH 4. Rentang linier pengukuran berada pada konsentrasi 100-1000 ?M dengan nilai koefisien korelasi (R2) 0,9959 dan limit deteksi 43,358 ?M. Uji kebolehulangan pengukuran pada satu EPK dan pembuatan kembali EPK menunjukkan %RSD sebesar 5,14% dan 3,34%. Analisis laju pindai menunjukkan bahwa proses transfer pada permukaan elektrode dikontrol oleh proses difusi. Analisis sampel dengan voltammmetri dan spektrofotometri UV-Vis menunjukkan hasil konsisten tanpa perbedaan signifikan.