digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Hadisty Haviza Zulvan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Hadisty Haviza Zulvan
EMBARGO  2028-11-06 

BAB 1 Hadisty Haviza Zulvan
EMBARGO  2028-11-06 

BAB 2 Hadisty Haviza Zulvan
EMBARGO  2028-11-06 

BAB 3 Hadisty Haviza Zulvan
EMBARGO  2028-11-06 

BAB 4 Hadisty Haviza Zulvan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Hadisty Haviza Zulvan
EMBARGO  2028-11-06 


Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) merupakan metode pemisahan yang sangat penting dan banyak digunakan dalam berbagai bidang. Salah satu komponen utama KCKT adalah kolom yang berfungsi sebagai fase diam. Tujuan dari penelitian ini yaitu mensintesis mikrosfer poli(viniltrimetoksisilan-ko-divinilbenzena) atau poli(VTMS-ko-DVB) termodifikasi propilamina sebagai material pengisi kolom KCKT. Penelitian ini telah berhasil menyintesis dan menguji kinerja poli(VTMS-ko-DVB) termodifikasi propilamina sebagai material pengisi kolom. Poli(VTMS-ko-DVB) disintesis dengan metode polimerisasi adisi menggunakan inisiator benzoil peroksida (BPO) pada suhu 80 °C selama 5 jam. Partikel hasil sintesis lalu dimodifikasi permukaannya menggunakan propilamina yang diperoleh dari senyawa (3- aminopropil)trietoksisilan (APTES). Berdasarkan data spektrum FTIR yang diperoleh, sintesis poli(VTMS-ko-DVB) berhasil dilakukan ditunjukkan dengan adanya vibrasi C=C pada 712 cm?¹, vibrasi Si-O pada 1100 cm?¹, dan vibrasi C-H pada 2945 cm?¹. Modifikasi permukaan Poli(VTMS-ko-DVB) menggunakan propilamina juga terbukti berhasil, ditunjukkan dengan adanya vibrasi C=C pada 712 cm?¹, vibrasi N-H pada 1584 cm?¹ dan 3425 cm?¹, vibrasi Si-O? Si pada 1083 cm?¹, serta vibrasi C-H pada 2952 cm?¹. Karakterisasi SEM menunjukkan bahwa partikel polimer hasil modifikasi dengan propilamina memiliki bentuk semi sferik dengan ukuran berkisar antara 1,92 ?m – 2,56 ?m. Partikel poli(VTMS-ko-DVB) termodifikasi propilamina kemudian dimuat ke dalam kolom berukuran 100 mm x 4,6 mm untuk diuji kinerjanya menggunakan KCKT dengan detektor RI (Reflective Indeks Detector) terhadap analit glukosa, maltosa, parasetamol serta kafein. Pengujian kinerja kolom dilakukan dengan variasi perbandingan eluen asetonitril:air pada laju alir 0,7 mL/menit dan 1 mL/menit, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kolom belum mampu memisahkan seluruh analit secara optimal.