ABSTRAK Aisya Mar'a N
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Aisya Mar'a N
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Aisya Mar'a N
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Aisya Mar'a N
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Aisya Mar'a N
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Aisya Mar'a N
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Aisya Mar'a N
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Aisya Mar'a N
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Dalam proses pembuatan reaktor nuklir, menganalisa skenario kecelakaan nuklir
yang mungkin terjadi adalah salah satu bagian terpenting. Salah satu skenario
kecelakaan yang sering dianalisa adalah pelelehan inti. Skenario kecelakaan yang
menyebabkan pelelehan inti adalah Unprotected Loss of Flow (ULOF). ULOF
adalah skenario kecelakaan ketika aliran pendingin berhenti atau berkurang secara
signifikan, dan reaktor tidak dapat mati secara otomatis karena kegagalan sistem
keselamatan sehingga menyebabkan pelelehan inti. Pada proses pelelehan inti ini
dapat terjadi gerakan sloshing pada cairan di dalam inti reaktor yang dalam tugas
akhir ini pola gerakannya diteliti. Penelitian ini dilakukan dengan metode numerikal
berupa metode partikel Finite Volume Particle (FVP) dan hasilnya berupa gambar
2D. Penelitian dibagi menjadi tiga kasus yaitu dam break, water step, dan dam
break dengan rintangan di dasar kolam. Hasil simulasi yang diperoleh adalah waktu
untuk air mencapai dinding wadah luar, ketinggian sloshing maksimum di dinding
luar, waktu kedatangan gelombang balik di bagian tengah, ketinggian sloshing
maksimum di bagian tengah wadah setelah gelombang balik ke tengah. Material
yang di simulasikan adalah air, sodium, lead, dan lead-bismuth eutectic (LBE).
Hasil pada material air dibandingkan dengan hasil eksperimen dan metode
numerikal mesh (SIMMER dan AFDM) pada paper rujukan. Ketiga cairan, selain
air, dibandingkan untuk melihat pengaruh densitas dan viskositas pada fenomena
sloshing. Pada kasus material air, secara kuantitatif, diperoleh hasil simulasi yang
yang cukup jauh dengan hasil yang ditunjukkan pada paper rujukan untuk
mayoritas parameter hasil simulasi. Secara kualitatif, diperoleh bahwa hasil metode
FVP dapat lebih baik merepresentasikan pergerakan sloshing (dibandingkan
dengan hasil eksperimen) daripada metode mesh SIMMER dan AFDM. Pada kasus
material logam cair, diperoleh cairan dengan viskositas yang lebih kecil cenderung
menghasilkan nilai ketinggian maksimum yang besar dan partikel acak yang lebih
banyak. Cairan dengan densitas yang lebih kecil cenderung menghasilkan
ketinggian maksimum yang kecil dan partikel acak yang lebih sedikit.
Perpustakaan Digital ITB