Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persebaran CO dari cerobong boiler pabrik tekstil berserta hubungan persebaran terhadap penyakit pneumonia pada balita. Persebaran CO dengan model CALPUFF yang merupakan model sebaran non-steady yang mensimulasikan pola sebaran spasial dengan mempertimbangkan kondisi meteorologi seperti angin, stabilitas atmosfer serta efek lahan komplek untuk melihat jauhnya sebaran polutan.
Hubungan persebaran CO terhadap penyakit pneumonia dilakukan dengan melihat perbandingan dari observasi dan letak puskesmas terhadap kondisi meteorologi yang berpengaruh.
Hasil dari observasi pada 8 mei 2018 menunjukkan bahwa angin, temperatur, dan kelembapan mempengaruhi sebaran CO. Pengaruhnya tidak signifikan pada titik 0 m dan 500 m, namun terlihat pengaruhnya pada titik pengamatan 1 km pada pukul 7 pagi. Pada saat sebaran CO mengarah ke bagian timur laut pabrik, penderita penyakit pneumonia terbanyak terdapat di puskesmas Cigugur Tengah (38.09%). Pada saat sebaran CO mengarah ke bagian selatan pabrik, penderita penyakit pneumonia terbanyak terdapat di puskesmas Pasir Kaliki (23.8%). Gejala pneumonia seperti batuk, sesak nafas, dan nafas cepat pada balita paling banyak terjadi pada pagi dan malam hari. Sedangkan simulasi CALPUFF menunjukkan sebaran polutan tersebar sampai ke arah tenggara dan barat laut dengan konsentrasi emisi CO paling tinggi sebesar 10-6 mg/m3.
Perpustakaan Digital ITB