digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Peningkatan kebutuhan energi global dan target pengurangan emisi karbon mendorong pengembangan teknologi peningkatan perolehan minyak yang tidak hanya mampu meningkatkan produksi minyak, namun menurunkan emisi karbon ke atmosfer. Salah satu metode yang menjanjikan adalah injeksi karbondioksida, metode ini mampu meningkatkan faktor perolehan minyak sekaligus mengurangi emisi karbon ke atmosfer dengan menginjeksikannya ke reservoir. Simulasi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak computer modelling group (CMG). Uji sensitivitas dilakukan dengan memvariasikan tiga pola injeksi yaitu inverted 5 spot, inverted 7 spot, dan inverted 9 spot serta tiga ukuran pola yaitu 25 ac, 33 ac, dan 50 ac dengan luas total 100 acre. Simulasi dilakukan selama 20 tahun dengan laju injeksi, laju produksi, serta tekanan dasar sumur yang konstan untuk setiap skenario. Hasil simulasi menunjukkan bahwa inverted 9 spot memberikan faktor perolehan minyak yang lebih tinggi, namun memerlukan lebih banyak biaya. Ukuran pola yang lebih kecil memberikan faktor perolehan yang lebih tinggi, namun meningkatkan biaya investasi. Dari segi teknis dan ekonomis, skenario I5-25 dengan rincian pola injeksi inverted 5 spot dan luas pola 25 ac, dipilih karena menunjukkan faktor perolehan dan nilai keekonomian yang paling optimal. Studi ini menyimpulkan bahwa pola injeksi dan luas pola memiliki pengaruh signifikan terhadap segi teknis dan keekonomian suatu proyek injeksi karbondioksida.