digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Industri animasi di Indonesia memiliki sejarah panjang sejak awal munculnya media visual hingga akhirnya mengalami kemajuan sejak awal tahun 2000-an dengan semakin banyak munculnya program dan film animasi dan semakin digemari oleh anak-anak Indonesia. Hal tersebut juga terlihat dari pertumbuhan revenue dan penghargaan yang semakin sering diterima oleh animator Indonesia. Namun dalam keberjalanannya, industri animasi Indonesia masih mengalami begitu banyak kendala yang menyebabkan sulitnya industri untuk maju dan menyaingi negara lain. Di tingkat global, negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, bahkan Malaysia sekalipun memiliki industri animasi yang jauh lebih maju dibandingkan negara Indonesia. Salah satu penyebab dari kesulitan kemajuan ini tidak lain berasal dari kondisi internal masyarakat Indonesia sendiri yang masih kerap memandang animasi sebatas sebagai hiburan untuk anak-anak saja sehingga industri animasi terkadang dipandang sebagai industri yang kurang serius. Kurangnya dukungan dan apresiasi masyarakat terhadap nilai seni dan ekonomi animasi menjadikan perkembangan industri ini menjadi terbatas. Selain itu, kebutuhan industri animasi akan teknologi tinggi juga menjadi penghambat majunya industri animasi Indonesia. Adapun teknologi yang dibutuhkan mencakup perangkat lunak juga perangkat keras untuk menghasilkan animasi dengan kualitas tinggi. Hal tersebut semakin diperparah dengan kondisi kualitas sumber daya manusia di bidang animasi Indonesia yang masih kurang. Pendidikan formal dalam bidang animasi terbilang masih terbatas sehingga kualitas sumber daya manusia yang dimiliki juga sering kali tidak dapat memenuhi standar yang dibutuhkan. Untuk menjawab permasalahan tersebut dan mendukung kemajuan industri animasi di Indonesia, kontribusi arsitektur yang dapat dilakukan adalah dengan membangun fasilitas edukasi formal dengan pendekatan kolaboratif dan stimulatif, yakni dengan berkolaborasi bersama perusahaan -perusahaan animasi ternama di Indonesia untuk membangun fasilitas edukasi yang baik juga dengan penekanan konsep lingkungan yang stimulatif untuk memaksimalkan potensi kreativitas pengguna.