Studi ini secara komprehensif menilai dan mengusulkan strategi mitigasi untuk risiko dengan tingkat ekstrim dalam proyek pengembangan bisnis Point Homy CoLiving Space Haji Nawi Project oleh PT. Pos Properti Indonesia, di tengah meningkatnya kebutuhan akan tempat tinggal di Jakarta. Penelitian ini mengintegrasikan kerangka manajemen risiko ISO 31000:2018, dilengkapi dengan analisis PESTLE, VRIO, dan SWOT untuk analisa lingkungan eksternal dan internal. Tujuan utama penelitian ini adalah mengidentifikasi, mengukur secara akurat, memprioritaskan, dan merumuskan rencana mitigasi risiko yang dapat digunakan terhadap ancaman risiko yang memiliki tingkat ekstrem. Data kualitatif dikumpulkan dari wawancara terhadap para ahli dan Focus Group Discussion lalu digunakan dalam proses penilaian risiko.
Studi ini mengidentifikasi adanya 37 potensi risiko yang berbeda-beda, yang dikategorikan ke sebagai risiko: Strategis, Keuangan, Operasional, Hukum & Kepatuhan, dan Reputasi. Melalui pengukuran dan prioritisasi yang ketat sesuai dengan peraturan PT. Pos Properti Indonesia, 11 risiko diklasifikasikan sebagai risiko Tinggi hingga Ekstrem, yang memerlukan penanganan lebih lanjut. Analytical Hierarchy Process (AHP) kemudian diterapkan untuk mengevaluasi dan memilih rencana mitigasi yang paling sesuai untuk tiga risiko ekstrem dengan prioritas tertinggi: Penundaan perizinan, Penolakan dari Masyarakat, dan Kegagalan Kontraktor. Hasil penelitian sangat merekomendasikan penerapan Contingency Buffers in Project Timelines untuk risiko Penundaan perizinan. Establishment of a Grievance Redress Mechanism muncul sebagai strategi yang untuk risiko Penolakan Masyarakat, sementara Collaborative Contract Models (e.g., Consortium) terbukti optimal untuk menangani risiko Kegagalan Kontraktor.
Perpustakaan Digital ITB