digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Budaya yang ada di sebuah negara sangat berpengaruh kepada karya seni yang ada di negara tersebut. Jika ditarik dalam ranah animasi dapat dikatakan bahwa setiap kreator animasi akan membawa identitas budaya dalam kadar tertentu pada setiap karya animasi sebagai wujud dari eksistensi representasi budaya yang ada disekitarnya. Metodologi yang dipakai menggunakan pendekatan kualitatif dengan tiga metode yaitu wawancara dengan kreator, focus group discussion (FGD) dengan penonton animasi, serta analisis isi dengan menggunakan model analisa Mayring’s Step Model of Inductive Category Development. Obyek penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah 5 karya animasi buatan studio lokal Indonesia yang direkomendasikan oleh responden dalam FGD yang dirasakan memiliki banyak identitas budaya Indonesia didalam animasinya. Hasil yang didapatkan adalah terdapat 17 kategori budaya yang merupakan representasi identitas budaya Indonesia pada 5 judul animasi yang diteliti. Pada 17 kategori tersebut ditemukan 375 bentuk-bentuk yang masuk ke dalam 4 elemen animasi yaitu elemen visual, audio, gerakan dan naratif. Dari perspektif penonton dalam FGD menyatakan bahwa secara umum karya animasi Indonesia sudah memiliki ciri khas tersendiri di mata mereka karena mengangkat kekayaan budaya Indonesia dalam kadar tertentu khususnya dari elemen audio yang terdengar sangat khas Indonesia. Sedangkan dari sisi kreator diketahui bahwa pengalaman hidup mereka di Indonesia sangat berpengaruh kepada bagaimana wujud dari karya animasi yang mereka buat. Pengalaman tersebut dapat berbentuk sebagai pengalaman hidup sejak mereka lahir hingga dewasa, latar belakang budaya yang hadir disekitar mereka, dan kondisi sosial masyarakat yang mereka lihat sehari-hari. Semua wujud budaya yang dimasukkan kreator tersebut dapat dirasakan secara langsung oleh penonton dikarenakan penonton memiliki pengalaman hidup yang sama dengan kreator. Wujud tersebut secara umum dapat berupa representasi dari kehidupan sehari-hari yang jamak ditemukan ditengah-tengah masyarakat Indonesia baik itu pada waktu zaman modern, zaman tradisional atau fantasi yang meliputi tanda-tanda yang tangible dan intangible, verbal dan non-verbal yang mencerminkan karakteristik budaya khas Indonesia.