digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Di tengah persaingan bisnis yang ketat, efisiensi operasional dan kepuasan pelanggan menjadi kunci keberhasilan perusahaan. PT X, salah satu retail pakaian muslim terkemuka, menghadapi tantangan serius dalam manajemen stok di empat toko wilayah Bandung. Masalah utama adalah ketidaksesuaian data stok antara sistem dan kondisi fisik, yang menyebabkan stockout pada produk lama, kerugian penjualan rata-rata 15% per bulan, serta turunnya kepuasan pelanggan. Akar permasalahan diidentifikasi pada tingginya beban kerja karyawan, pencatatan stok manual, jarangnya stock opname, dan kurangnya integrasi sistem. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi beban kerja menggunakan metode NASA-TLX dan Full-Time Equivalent (FTE), serta menganalisis proses bisnis eksisting guna merumuskan rekomendasi perbaikan. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan work sampling, lalu dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil analisis NASA-TLX menunjukkan bahwa Sales Assistance (SA) memiliki beban kerja subjektif yang relatif lebih tinggi dibandingkan Store Leader (SL) pada aspek effort (281), physical demand (179,50), dan frustration (152,50). SL tertinggi pada aspek frustration (228,75), effort (183,75) namun masih lebih rendah dari SA, dan own performance (133,75), meskipun uji statistik tidak menunjukkan perbedaan signifikan secara keseluruhan. Sementara itu, analisis FTE menunjukkan seluruh karyawan, baik SL maupun SA, berada dalam kategori underload (0,97–0,99), mengindikasikan waktu kerja belum dimanfaatkan secara optimal. Meskipun demikian, perhitungan FTE juga menegaskan bahwa jumlah karyawan yang tersedia saat ini sudah mencukupi kebutuhan tenaga kerja per posisi, namun terdapat potensi ruang untuk optimalisasi tugas individu. Berdasarkan temuan ini, direkomendasikan perbaikan proses bisnis dengan pembagian tugas lebih jelas, yaitu SL fokus pada koordinasi administratifserta SA fokus pada pelayanan pelanggan. Usulan ini juga mencakup penetapan kegiatan operasional wajib, penggunaan teknologi pendukung, dan penunjukan PIC/Lead SA untuk shift tanpa SL. Implementasi usulan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional, akuntabilitas, akurasi data stok, dan kesejahteraan karyawan PT X.