digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_Talita Nur Adilah Zahrah
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang paling populer di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Adanya kompetisi sepak bola menjadi wadah untuk sebuah klub untuk menunjukan reputasi dan prestasi. Pembinaan atlet merupakan aspek penting dalam sebuah klub yang dapat diwadahi dengan menyediakan fasilitas pelatihan. Di Indonesia tidak semua klub sepak bola mempunyai fasilitas pelatihan yang layak, salah satu klub tersebut adalah Persib. Persib hingga kini masih belum mempunyai tempat pelatihan yang layak dan sering berpindah-pindah tempat. Selain itu, Persib mempunyai basis suporter yang sangat besar di Jawa Barat yaitu Bobotoh. Suporter sendiri merupakan elemen penting dalam keberjalanan sebuah klub. Elemen lain yang tidak kalah penting adalah pemain. Mentalitas pemain merupakan kunci dari pencapaian prestasi. Persib dengan basis suporter yang besar, yaitu Bobotoh, memerlukan sebuah pusat pelatihan untuk meningkatkan profesionalisme klub dan pengembangan atlet. Diharapkan pusat pelatihan tersebut dapat memberikan rasa kepemilikan pada setiap elemen klub yaitu pemain, staf ofisial, manajemen, bahkan hingga bobotoh, sehingga pusat pelatihan menjadi salah satu wadah untuk meningkatkan daya juang klub dalam mengarungi musim kompetisi agar mencapai prestasi terbaik. Lokasi proyek terletak di Jalan Babakan Cimekar, Desa Cibiru Hilir, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Proyek dengan luas lahan sebesar 93.510 m2 akan menghadirkan beberapa fungsi ruang seperti fungsi pelatihan, fungsi akomodasi, fungsi kesehatan, fungsi administrasi, dan fungsi komersial. Persoalan perancangan dalam proyek ini adalah wadah pengembangan kemampuan dan regenerasi atlet, bangunan representatif dari Persib, memaksimalkan peran suporter, dan lingkungan yang restoratif. Perancangan pusat pelatihan Persib perlu memperlihatkan branding klub yang profesional dan modern, maka pendekatan yang dilakukan dalam perancangan adalah arsitektur modern. Arsitektur modern dianggap cocok karena mengedepankan fungsionalitas dan kesederhanaan. Pusat pelatihan ini memungkinkan untuk mewadahi aktivitas dari para suporter sehingga terdapat pertimbangan untuk menghadirkan sense of community dan sense of place dalam perancangannya. Selain itu, Strategi desain biofilik digunakan dengan mempertimbangkan kesehatan mental dan well-being dari pemain yang akan berdampak pada performa tim. Perlu juga ada konsiderasi agar performa dan kebugaran atlet terjaga dan meningkat dengan menerapkan prinsip dari Active-Design Guidelines. Sebagai pusat pelatihan yang terintegrasi dengan aspek komersial, perlu ada prinsip dalam merancang sebuah fungsi komersial dan zoning tersendiri agar fungsi komersial tersebut menjadi hidup.