ABSTRAK_Sonia Edwina Adalia
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan
Ketimpangan gender akibat budaya patriarki masih sering terjadi saat ini dan memberi dampak negatif terhadap perempuan. Di Indonesia, Kabupaten Bogor merupakan salah satu kota/kabupaten yang masih memiliki tingkat ketimpangan yang tinggi, terutama di bidang perekonomian. Ketimpangan di bidang perekonomian ini meliputi keterbatasan kesempatan kerja dan faktor disinsentif bagi perempuan untuk terlibat dalam sektor formal. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPA) terus menggalangkan berbagai program untuk memberdayakan perempuan pada sektor ekonomi. Hal tersebut bertujuan untuk mendorong keterlibatan perempuan dalam sektor perekonomian sekaligus meningkatkan Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Untuk melaksanakan program pemberdayaan ini diperlukan ruang yang dapat menampung kegiatan pemberdayaan sekaligus memberi dukungan lainnya terhadap perempuan. Oleh karena itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPA) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bogor untuk melaksanakan proyek pembangunan Pusat Pemberdayaan dan Dukungan Perempuan di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Proyek ini hadir untuk menciptakan fasilitas pemberdayaan perempuan yang inklusif dan mencerminkan kekuatan perempuan. Fasilitas ini merupakan wadah untuk perempuan merasa aman dan nyaman serta berperan aktif dalam bidang ekonomi. Fasilitas tersebut ditujukan untuk perempuan pra-sejahtera, perempuan kepala rumah tangga, dan perempuan korban bencana/kekerasan dalam rumah tangga. Dengan adanya fasilitas ini diharapkan perempuan dapat mengembangkan potensi diri, memperkuat perannya, dan merubah stigma buruk di masyarakat. Proyek ini terdiri atas beberapa fasilitas-fasilitas untuk perempuan, yaitu fasilitas pemberdayaan edukasi-ekonomi, fasilitas pemberdayaan psikologis,fasilitas rumah singgah, dan fasilitas dukungan lainnya. Sementara itu, terdapat pula fungsi ruang yang dapat diakses oleh masyarakat umum, yaitu area edu-recreational dan komersial.Dalam perancangan proyek ini terdapat empat persoalan yang ditemukan berdasarkan analisis isu proyek, pengguna, tapak, dan konteks. Persoalan pertama adalah implementasi nilai kekuatan perempuan dan inklusivitas terhadap perempuan pada bangunan Persoalan kedua adalah perancangan ruang dan lingkungan yang mendukung program pemberdayaan edukasi-ekonomi. Persoalan ketiga adalah perancangan ruang dan lingkungan yang mendukung program pemberdayaan psikologis. Kemudian, persoalan terakhir adalah diversitas fungsi dan pengguna. Persoalan-persoalan tersebut dijawab dalam desain dengan landasan utama pendekatan Arsitektur Feminisme. Selain itu, untuk mendukung pendekatan yaitu Biophilic Design, Flexibility Space, dan Third Space. Seluruh hasil analisis dan pendekatan desain yang terpilih akan dirumuskan ke dalam kriteria desain dan program ruang yang tepat untuk merancang proyek ini.
Perpustakaan Digital ITB