Kebutuhan energi global terus meningkat seiring dengan semakin berkurangnya
ketersediaan sumber energi berbasis fosil. Oleh karena itu, diperlukan inovasi untuk
mengembangkan sumber energi terbarukan berbasis tumbuhan yang sekaligus
mengurangi emisi CO2, penyumbang utama pemanasan global. Asam lemak yang
berasal dari sumber nabati seperti minyak sawit mentah (CPO), minyak kelapa, dan
lainnya dianggap sebagai alternatif yang sangat menjanjikan karena struktur
kimianya yang kongruen dengan hidrokarbon tetapi mengandung gugus karboksil
di ujung rantai karbon. Untuk memperoleh hidrokarbon, gugus karboksil dari asam
lemak harus dihilangkan, umumnya melalui dekarboksilasi, dekarbonilasi, atau
hidrodeoksigenasi. Dalam studi ini, dekarboksilasi oksidatif asam lemak diselidiki
menggunakan teknik biomimetik, dilakukan pada suhu dan tekanan atmosfer yang
relatif ringan, dengan udara sebagai oksidan dan menggunakan katalis dan kokatalis
yang efisien untuk menghasilkan senyawa mirip hidrokarbon. Mangan (Mn)
digunakan sebagai katalis, tembaga (Cu) sebagai ko-katalis, dan udara sebagai
oksidator. Reaksi eksplorasi dilakukan pada suhu antara 110–150 °C, dengan rasio
massa asam lemak terhadap katalis berkisar antara 13:0,1 hingga 13:1. Reaksi
berlangsung dalam sistem reaktor atmosfer, menggunakan dimetil sulfoksida
sebagai pelarut, dan udara disuplai dengan kecepatan 1 liter per menit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi massa katalis dan suhu reaksi
maka akan menaikkan konversi. Asam miristat menunjukkan konversi yang lebih
tinggi dibandingkan dengan asam laurat, menunjukkan semakin panjang rantai
hidrokarbonnya semakin tinggi konversi yang dihasilkan. Analisis GC-MS
terhadap produk reaksi menunjukkan bahwa dekarboksilasi oksidatif asam laurat
menghasilkan hidrokarbon C-11, sementara asam miristat menghasilkan
hidrokarbon C-13. Temuan ini didukung oleh hasil FTIR, yang mengindikasikan
terbentuknya senyawa alkana. Uji ASTM D-86 terhadap titik didih produk
dekarboksilasi asam laurat menunjukkan rentang antara 98–250 °C, yang
mencakup kisaran bensin dan bahan bakar turbin penerbangan (avtur).
Perpustakaan Digital ITB