digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Setyo Yanus Sasongko
PUBLIC Open In Flipbook Ridha Pratama Rusli

Kebutuhan energi global terus meningkat seiring dengan semakin berkurangnya ketersediaan sumber energi berbasis fosil. Oleh karena itu, diperlukan inovasi untuk mengembangkan sumber energi terbarukan berbasis tumbuhan yang sekaligus mengurangi emisi CO2, penyumbang utama pemanasan global. Asam lemak yang berasal dari sumber nabati seperti minyak sawit mentah (CPO), minyak kelapa, dan lainnya dianggap sebagai alternatif yang sangat menjanjikan karena struktur kimianya yang kongruen dengan hidrokarbon tetapi mengandung gugus karboksil di ujung rantai karbon. Untuk memperoleh hidrokarbon, gugus karboksil dari asam lemak harus dihilangkan, umumnya melalui dekarboksilasi, dekarbonilasi, atau hidrodeoksigenasi. Dalam studi ini, dekarboksilasi oksidatif asam lemak diselidiki menggunakan teknik biomimetik, dilakukan pada suhu dan tekanan atmosfer yang relatif ringan, dengan udara sebagai oksidan dan menggunakan katalis dan kokatalis yang efisien untuk menghasilkan senyawa mirip hidrokarbon. Mangan (Mn) digunakan sebagai katalis, tembaga (Cu) sebagai ko-katalis, dan udara sebagai oksidator. Reaksi eksplorasi dilakukan pada suhu antara 110–150 °C, dengan rasio massa asam lemak terhadap katalis berkisar antara 13:0,1 hingga 13:1. Reaksi berlangsung dalam sistem reaktor atmosfer, menggunakan dimetil sulfoksida sebagai pelarut, dan udara disuplai dengan kecepatan 1 liter per menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi massa katalis dan suhu reaksi maka akan menaikkan konversi. Asam miristat menunjukkan konversi yang lebih tinggi dibandingkan dengan asam laurat, menunjukkan semakin panjang rantai hidrokarbonnya semakin tinggi konversi yang dihasilkan. Analisis GC-MS terhadap produk reaksi menunjukkan bahwa dekarboksilasi oksidatif asam laurat menghasilkan hidrokarbon C-11, sementara asam miristat menghasilkan hidrokarbon C-13. Temuan ini didukung oleh hasil FTIR, yang mengindikasikan terbentuknya senyawa alkana. Uji ASTM D-86 terhadap titik didih produk dekarboksilasi asam laurat menunjukkan rentang antara 98–250 °C, yang mencakup kisaran bensin dan bahan bakar turbin penerbangan (avtur).