Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi yang tepat guna meningkatkan dan
menstabilkan kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK) di PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk Kantor Cabang Syariah Bandung (BTN Syariah Bandung), yang
beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip perbankan syariah. DPK memegang peranan
penting dalam menjaga keberlanjutan operasional serta daya saing bank. Namun,
pertumbuhan dan stabilitas DPK dipengaruhi oleh berbagai faktor internal maupun
eksternal. Dalam beberapa tahun terakhir, DPK di BTN Syariah Bandung
menunjukkan pola pertumbuhan yang tidak konsisten dan cenderung fluktuatif. Hal ini
mencerminkan adanya persoalan struktural yang lebih dalam, baik dari sisi
operasional internal maupun kemampuan bank dalam merespons dinamika eksternal.
Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk memahami akar penyebab
ketidakstabilan tersebut dan merumuskan rekomendasi strategis jangka panjang.
Untuk mengeksplorasi faktor internal dan eksternal yang memengaruhi kinerja Dana
Pihak Ketiga (DPK), penelitian ini menggunakan tiga kerangka analisis, yaitu VRIO
(Value, Rarity, Imitability, Organization), PESTLE (Political, Economic, Social,
Technological, Legal, and Environmental), dan SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities, and Threats). Kerangka VRIO digunakan untuk menilai sumber daya
dan kapabilitas internal BTN Syariah Bandung guna mengidentifikasi elemen-elemen
yang dapat menjadi keunggulan bersaing berkelanjutan. Analisis PESTLE
memberikan pemahaman yang lebih luas terhadap lingkungan eksternal dengan
menelaah faktor-faktor makro seperti dukungan regulasi, kondisi ekonomi,
perkembangan teknologi, dan meningkatnya minat terhadap layanan keuangan
syariah. Analisis SWOT kemudian mengintegrasikan temuan internal dan eksternal
tersebut untuk memetakan kekuatan dan kelemahan bank secara menyeluruh dalam
kaitannya dengan peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidakstabilan DPK terutama disebabkan oleh
kurangnya diferensiasi produk, layanan digital yang belum berkembang optimal,
rendahnya edukasi nasabah, serta minimnya pelatihan staf mengenai produk keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah. Selain itu, lemahnya kegiatan promosi dan
sosialisasi juga menyebabkan rendahnya keterlibatan nasabah, khususnya di segmen
ritel dan institusi. Dari sisi eksternal, BTN Syariah Bandung menghadapi tekanan dari
kondisi ekonomi yang terus berubah serta ekspansi agresif dari para pesaing yang
menawarkan produk simpanan yang lebih menarik dan pengalaman digital yang lebih
mulus. Bank ini juga menghadapi persepsi negatif publik terkait kompleksitas dan
manfaat terbatas dari produk perbankan syariah, yang berdampak pada minat dan
kepercayaan masyarakat.
Berdasarkan temuan tersebut, penelitian ini mengusulkan strategi multi-dimensi.
Pertama, BTN Syariah Bandung perlu mengembangkan produk DPK yang
tersegmentasi dan inovatif, disesuaikan dengan kebutuhan berbagai kelompok pasar
seperti generasi muda, profesional, dan institusi berbasis syariah. Kedua, diperlukan
investasi pada infrastruktur digital—terutama pengembangan aplikasi mobile banking
dan sistem CRM terintegrasi—guna meningkatkan kualitas layanan dan kenyamanan
nasabah. Ketiga, program pelatihan bagi karyawan harus diperluas agar seluruh staf,
baik di lini depan maupun pendukung, mampu menyampaikan manfaat produk syariah
dengan percaya diri. Keempat, bank perlu aktif menjalin keterlibatan dengan
masyarakat melalui seminar edukatif dan kemitraan dengan institusi untuk
membangun kesadaran dan kepercayaan terhadap prinsip-prinsip perbankan syariah.
Kelima, kampanye reposisi merek yang terkoordinasi perlu dijalankan untuk
mengubah persepsi publik dan memperkuat citra BTN Syariah sebagai bank syariah
yang modern, progresif, dan bertanggung jawab secara sosial.
Kontribusi dari penelitian ini terletak pada perumusan strategi yang bersifat praktis
dan tidak hanya menjawab permasalahan operasional BTN Syariah Bandung, tetapi
juga memberikan model yang dapat direplikasi oleh bank syariah lain yang
menghadapi tantangan serupa. Dengan menyelaraskan inisiatif strategis terhadap
kebutuhan nasabah, kemajuan teknologi, dan dukungan regulasi, BTN Syariah
Bandung berpotensi mentransformasi manajemen DPK-nya dan memperkuat
perannya dalam mendorong layanan keuangan yang inklusif dan etis di Indonesia.
Implikasi dari temuan ini melampaui kasus spesifik ini, memberikan wawasan yang
berharga tentang bagaimana lembaga keuangan syariah dapat merespons tren
perbankan modern tanpa meninggalkan prinsip-prinsip dasarnya.
Perpustakaan Digital ITB