digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa menghadapi tantangan dalam mempersiapkan diri memasuki dunia kerja, terutama karena masih adanya kesenjangan antara pendidikan tinggi dan kebutuhan industri. Organisasi nirlaba mahasiswa berpotensi menjadi pelengkap dalam pengembangan keterampilan yang relevan. Excel Leap, sebagai organisasi nirlaba mahasiswa yang baru terbentuk, mencoba menjembatani kebutuhan tersebut melalui program pengembangan diri. Namun, partisipasi program perdananya hanya mencapai 12 orang dari target 30 orang. Pemetaan masalah menunjukkan bahwa hal ini disebabkan oleh belum adanya arah strategi yang jelas dan lemahnya strategi komunikasi yang terpadu. Penelitian ini difokuskan dalam merumuskan strategi Excel Leap yang relevan dengan kebutuhan mahasiswa, dengan melibatkan Co-Founder dalam seluruh proses perumusannya. Penelitian diawali melalui studi pendahuluan, studi literatur, analisis lingkungan eksternal menggunakan stakeholder analysis dan Porter’s Five Forces, serta analisis internal menggunakan value chain dan resource-based view. Selanjutnya dirumuskan nilai, visi, dan misi organisasi sebagai dasar arah strategi. Formulasi strategi dilakukan dalam tiga tahap, yaitu input stage menggunakan matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan matriks External Factor Evaluation (EFE), matching stage dengan matriks Internal-External (IE), Grand Strategy Matrix, dan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), serta decision stage dengan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Berdasarkan hasil analisis, diperoleh tiga alternatif strategi, yaitu market penetration, related diversification, dan product development, dengan product development ditetapkan sebagai strategi prioritas utama. Untuk mendukung strategi tersebut, dilakukan pengumpulan data kebutuhan mahasiswa melalui in-depth interview, focus group discussion (FGD), dan open-ended questionnaire, hasil menunjukkan bahwa mahasiswa membutuhkan program yang aplikatif, kontekstual, dan melibatkan pendampingan profesional. Berdasarkan temuan ini, direkomendasikan Leap Bridge- Student Career Fellowship yaitu program pengembangan karier berbasis mentoring dengan hands-on project.