Internasionalisasi program Teknik Komputer (TK) Universitas XYZ melalui kelas internasional menimbulkan risiko akibat rencana pemindahan 6-10 dosen dari program utama yang melayani lebih dari 300 mahasiswa. Hal ini dapat mengganggu stabilitas akademik, kualitas pengajaran, dan beban kerja dosen. Penelitian ini bertujuan mengembangkan rencana strategis untuk mengatasi dampak pemindahan dosen dengan mengidentifikasi kriteria strategis, mengembangkan alternatif, dan menentukan strategi terbaik.
Pendekatan metode campuran digunakan. Analisis internal (tematik wawancara) mengidentifikasi kekuatan (dosen berkualitas, kesiapan digital, kemitraan industri) dan kelemahan (ketersediaan dosen). Analisis eksternal (PESTLE, Porter) mengidentifikasi peluang (kemajuan IoT, dukungan universitas) dan ancaman (persaingan). Sintesis SWOT menghasilkan tujuh strategi TOWS. Proses Hierarki Analitik (AHP) dengan delapan pakar TK memprioritaskan alternatif berdasarkan kriteria SWOT.
Hasil AHP menunjukkan "kekuatan" sebagai kriteria terpenting. Strategi SO1: “Memanfaatkan kemitraan industri dan kesiapan digital untuk pembelajaran hibrid terintegrasi IoT, mengurangi ketergantungan dosen” memperoleh prioritas global tertinggi (18,2%), selaras dengan kapabilitas digital dan mitra industri program. Model AHP konsisten (CR keseluruhan=0,03). Kesimpulannya, penerapan pembelajaran hibrid terintegrasi IoT didukung kemitraan industri dan infrastruktur digital adalah strategi paling efektif untuk program TK dalam mengatasi perpindahan dosen. Studi ini menawarkan kerangka SWOT-AHP berbasis bukti bagi institusi pendidikan tinggi untuk mengelola sumber daya saat internasionalisasi, memastikan ekspansi tidak mengorbankan kualitas akademik inti.
Perpustakaan Digital ITB