Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batubara merupakan
kontributor utama emisi karbon di sektor energi. Co-firing biomassa menjadi
strategi alternatif untuk mengurangi emisi tanpa perlu penggantian besar pada
infrastruktur pembangkit. Penelitian ini mengevaluasi performa co-firing tiga jenis
biomassa-sekam padi, sawdust, dan cangkang sawit yang dicampurkan sebesar
5% massa ke dalam bahan bakar batubara pada PLTU Labuhan Angin. Analisis
dilakukan menggunakan simulasi Aspen Plus untuk mengkaji efisiensi termal dan
dampak lingkungan berupa emisi CO?, CO, NO, SO?, dan abu sisa pembakaran.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa co-firing sekam padi memberikan efisiensi
termal tertinggi, sementara cangkang sawit menghasilkan emisi gas buang yang
paling rendah. Emisi CO? dan SO? menurun pada seluruh skenario biomassa
dibandingkan dengan batubara murni, yang mencerminkan karakteristik biomassa
yang lebih bersih dan karbon netral. Emisi NO bervariasi tergantung pada
kandungan nitrogen dan suhu pembakaran, dengan cangkang sawit menunjukkan
performa terbaik. Emisi CO sangat rendah pada seluruh skenario akibat asumsi
pembakaran sempurna dalam model simulasi. Kandungan abu tertinggi dihasilkan
oleh sekam padi, sedangkan sawdust menghasilkan abu paling sedikit.
Secara keseluruhan, co-firing biomassa terbukti meningkatkan efisiensi sistem dan
menurunkan dampak lingkungan, dengan masing-masing jenis biomassa memiliki
keunggulan berbeda. Hasil ini dapat menjadi dasar pemilihan bahan bakar
campuran yang optimal bagi pembangkit listrik berkelanjutan.
Perpustakaan Digital ITB