ABSTRAK_Muhammad Arsyad Ibrahim
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan
Industri fast fashion berkontribusi signifikan terhadap permasalahan lingkungan global, termasuk peningkatan limbah tekstil, polusi air, dan emisi karbon. Di Indonesia, fenomena ini juga memicu perubahan perilaku konsumsi yang berdampak pada meningkatnya limbah tekstil dan pencemaran lingkungan, khususnya di kawasan industri tekstil seperti Bandung. Penelitian ini bertujuan merancang Fashion Hub yang tidak hanya berfungsi sebagai pusat edukasi dan kreativitas fesyen berkelanjutan, tetapi juga menerapkan prinsip keberlanjutan dalam arsitektur melalui pendekatan material dan konstruksi ramah lingkungan. Metode perancangan mengacu pada teori Life Cycle Assessment (LCA), Cradle-to-Cradle, passive design, dan sustainable construction principles, yang diimplementasikan melalui pemanfaatan fasad baja bekas sebagai material daur ulang berketahanan tinggi dan teknologi prefabrication untuk efisiensi konstruksi. Hasil perancangan menunjukkan bahwa kombinasi strategi desain pasif, material daur ulang, dan konstruksi modular mampu mengurangi jejak karbon bangunan, meminimalkan limbah, serta memberikan identitas visual yang mendukung citra inovasi dalam industri fesyen berkelanjutan. Kesimpulannya, Fashion Hub ini menjadi representasi penerapan prinsip ekonomi sirkular tidak hanya pada produk fesyen, tetapi juga pada infrastruktur pendukungnya.
Perpustakaan Digital ITB