Perkembangan industri dan kemajuan teknologi saat ini telah mengubah pola kerja secara signifikan untuk terus berinovasi sebagai upaya bertahan dalam persaingan bisnis yang kuat. Perubahan ini menyebabkan tingginya tuntutan pada pekerja untuk mampu mengikuti tren dan beradaptasi terhadap teknologi. Ketidakmampuan dalam memenuhi ekspektasi kerja dan tekanan yang terus-menerus diberikan dapat mempengaruhi kesehatan mental pekerja hingga berpotensi menyebabkan stres jangka panjang. Kata stres berasal dari kata latin stringere yang dapat diartikan “menarik dengan ketat” sebagai penggambaran akan kondisi kesulitan atau penderitaan seseorang (Cartwright & Cooper, 1997), dimana tekanan kerja yang meningkat adalah kesulitan yang terus dialami pekerja hingga tahun-tahun kedepan. Pada awal 2020, konsep “work life balance” menarik perhatian dengan muncul sebagai upaya meringankan stres perja melalu keseimbangan antara kehidupan dan dunia kerja. Tren ini mendorong pekerja untuk menyadari bahwa dirinya berhak mendapatkan tugas kerja yang sesuai dan fasilitas yang mendukung sehingga sebagai penyedia tempat bekerja, perusahaan mulai menyediakan lingkungan fisik arsitektur yang baik. Hal ini dapat menciptakan keseimbangan antara tuntutan kerja yang tinggi dan kemampuan menyediakan fasilitas yang baik untuk pekerjanya. Penelitian dan perancangan ini akan berfokus pada kantor sebagai lingkungan fisik dalam mewadahi kegiatan bekerja. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor penyebab dan dampak stres pada pekerja, kemudian menganalisis potensi penanganannya melalui perancangan arsitektur kantor dengan pendekatan utama Attention Restoration Theory.Titik kritis penelitian terletak pada perumusan kriteria desain yang relevan dengan konteks pekerjaan di kantor perbankan, dimana stres sendiri memiliki berbagai definisi yang berbeda tergantung dengan orang yang merasakannya, sehingga hasil rancangan nantinya akan menghasilkan desain yang responsif secara umum dan dapat adaptif terhadap kesejahteraan pekerja.
Perpustakaan Digital ITB