digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

Penyakit kardiovaskular merupakan salah satu penyebab kematian utama secara global, termasuk di Indonesia. Salah satu metode paling efektif untuk mendeteksi penyakit jantung secara dini adalah melalui pemeriksaan elektrokardiogram (EKG). Namun, layanan EKG umumnya hanya tersedia di fasilitas kesehatan tingkat dua atau tiga dengan tenaga medis profesional, biaya yang tinggi, dan perangkat yang tidak mudah diakses oleh masyarakat umum, terutama di daerah tertinggal atau pelosok. Ketimpangan distribusi fasilitas dan tenaga medis, serta kesenjangan sosial ekonomi, membuat banyak masyarakat tidak memiliki akses yang memadai terhadap deteksi dini gangguan jantung. Kondisi ini memperbesar risiko keterlambatan penanganan penyakit jantung, terutama karena beberapa jenis gangguan kardiovaskular bersifat asimptomatik dan hanya terdeteksi ketika kondisi sudah parah. Tugas akhir ini merancang dan mengimplementasikan perangkat EKG portabel yang dapat digunakan oleh masyarakat umum untuk melakukan screening mandiri terhadap potensi gangguan jantung. Perangkat ini didesain dengan mempertimbangkan aspek portabilitas, ergonomi, biaya produksi rendah, kemudahan penggunaan, dan kepatuhan terhadap aspek keselamatan medis. Pengguna tidak perlu memiliki latar belakang medis untuk mengoperasikan alat ini, karena perangkat telah dilengkapi dengan sistem indikator dan desain user interface yang sederhana. Selain itu, konektivitas Bluetooth memungkinkan perangkat ini terhubung ke aplikasi pendukung di ponsel pintar untuk visualisasi sinyal EKG secara real-time. Perancangan perangkat dibagi ke dalam beberapa subsistem utama, yaitu subsistem daya, subsistem antarmuka pengguna (user I/O), serta subsistem akuisisi data dengan fokus pada desain dan pengujian elektroda. Dalam subsistem daya, digunakan baterai Li-Po 450 mAh yang dipadukan dengan modul pengisi daya BQ25101 dan voltage regulator TLV533 untuk memastikan kestabilan tegangan kerja. Pada subsistem user I/O, perangkat dilengkapi tombol ON/OFF dan indikator LED tiga warna (hijau, biru, merah) untuk memberi informasi status perangkat kepada pengguna secara intuitif. Sementara itu, bagian elektroda diuji menggunakan tiga jenis material yaitu perak, baja tahan karat (stainless steel), dan aluminium, yang masing-masing disambungkan ke sistem akuisisi sinyal untuk membaca sinyal jantung secara real-time. Hasil implementasi menunjukkan bahwa seluruh subsistem dapat bekerja sesuai dengan fungsinya. Dimensi akhir dari perangkat adalah 12 cm × 6,5 cm × 2 cm dengan berat total 95,5 gram, yang berada dalam batas portabilitas yang dirancang. Pengujian baterai menunjukkan bahwa perangkat mampu bertahan lebih dari empat jam dalam pengoperasian kontinu dan dapat digunakan untuk tiga kali pengukuran per hari tanpa perlu diisi ulang. Pengujian durabilitas juga dilakukan berdasarkan standar IP24, menunjukkan bahwa perangkat tahan terhadap percikan air dan benda padat dengan diameter lebih dari 12,5 mm. Selain itu, pengukuran arus bocor pada elektroda menunjukkan nilai sebesar 1,6 ?A, jauh di bawah batas aman 10 ?A, yang berarti perangkat aman digunakan bahkan saat sedang diisi daya. Pengujian terhadap elektroda menunjukkan bahwa ketiga material mampu mendeteksi sinyal EKG dengan baik meskipun masih terdapat noise. Tidak ditemukan iritasi atau reaksi kulit setelah penggunaan selama satu jam, namun untuk memastikan keamanan penggunaan jangka panjang, pengujian biokompatibilitas lebih lanjut perlu dilakukan sesuai dengan standar uji medis internasional seperti ISO 10993. Beberapa aspek dari perangkat juga masih dapat dikembangkan lebih lanjut, seperti memperkecil dimensi casing yang masih menyisakan ruang kosong, mengganti konektor elektroda dengan jenis yang lebih kecil dan fleksibel, serta memperkuat desain tombol ON/OFF yang rentan patah saat digunakan. Secara keseluruhan, proyek tugas akhir ini berhasil menghasilkan prototipe perangkat EKG portabel yang dapat dioperasikan secara mandiri oleh pengguna non-medis dan dapat menjadi alat bantu untuk deteksi dini penyakit jantung. Dengan pemenuhan spesifikasi teknis dan pengujian yang memadai, alat ini menunjukkan potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut dan digunakan secara luas, terutama di wilayah dengan akses layanan kesehatan yang terbatas. Perangkat ini juga diharapkan dapat berkontribusi terhadap pergeseran paradigma layanan kesehatan dari kuratif ke preventif melalui teknologi yang inklusif, ekonomis, dan efisien.