digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Emisi CO2 merupakan isu global yang harus segera ditangani karena dapat menyebabkan masalah lingkungan dan kesehatan jika dihasilkan secara berlebihan. Salah satu teknologi menangani emisi CO2 adalah teknologi carbon capture, utilization, and storage atau yang biasa kenal dengan CCUS. Salah metode utilisasi yang menarik adalah metode elektrokimia karena mempunyai beberapa keuntungan. Dari beberapa hasil utilisasi CO2, produk yang paling menjanjikan adalah asam format karena merupakan bahan baku kimia yang biasa digunakan dalam berbagai industri dan memiliki peran penting dalam sektor energi terbarukan. Variasi stacked mesh yang digunakan dalam penelitian ini meliputi perbedaan tinggi katoda, yaitu 2 cm, 3 cm, dan 4 cm. Selain itu, jumlah lapisan mesh pada katoda juga divariasikan sebanyak 4, 5, dan 6 lapis. Katoda yang digunakan adalah Cu–Sn stacked mesh, dengan KHCO3 sebagai katolit dan H2SO4 sebagai anolit. Karakterisasi komposisi katoda dilakukan menggunakan metode X-ray Diffraction (XRD), sedangkan analisis kandungan produk asam format dalam katolit dilakukan menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Hasil percobaan menunjukkan bahwa tinggi dan jumlah lapisan katoda stacked mesh memengaruhi perolehan asam format. Katoda yang lebih tinggi menyediakan lebih banyak situs aktif, sehingga meningkatkan efisiensi reaksi. Penambahan jumlah lapisan mesh juga memperluas area reaksi, namun jika terlalu banyak dapat menyebabkan struktur menjadi terlalu padat, menghambat difusi CO2 dan kontak dengan elektrolit. Kombinasi tinggi dan jumlah lapisan yang seimbang diperlukan untuk memperoleh hasil optimal dalam proses elektroreduksi CO2. Efisiensi arus dan yield tertinggi diperoleh pada katoda dengan tinggi 3 cm dan 5 lapisan mesh, masing-masing sebesar 67,99% dan 0,011%.