Emisi CO2 merupakan isu global yang harus segera ditangani karena dapat menyebabkan
masalah lingkungan dan kesehatan jika dihasilkan secara berlebihan. Salah satu teknologi
menangani emisi CO2 adalah teknologi carbon capture, utilization, and storage atau yang
biasa kenal dengan CCUS. Salah metode utilisasi yang menarik adalah metode
elektrokimia karena mempunyai beberapa keuntungan. Dari beberapa hasil utilisasi CO2,
produk yang paling menjanjikan adalah asam format karena merupakan bahan baku kimia
yang biasa digunakan dalam berbagai industri dan memiliki peran penting dalam sektor
energi terbarukan.
Variasi stacked mesh yang digunakan dalam penelitian ini meliputi perbedaan tinggi
katoda, yaitu 2 cm, 3 cm, dan 4 cm. Selain itu, jumlah lapisan mesh pada katoda juga
divariasikan sebanyak 4, 5, dan 6 lapis. Katoda yang digunakan adalah Cu–Sn stacked
mesh, dengan KHCO3 sebagai katolit dan H2SO4 sebagai anolit. Karakterisasi komposisi
katoda dilakukan menggunakan metode X-ray Diffraction (XRD), sedangkan analisis
kandungan produk asam format dalam katolit dilakukan menggunakan High Performance
Liquid Chromatography (HPLC).
Hasil percobaan menunjukkan bahwa tinggi dan jumlah lapisan katoda stacked mesh
memengaruhi perolehan asam format. Katoda yang lebih tinggi menyediakan lebih
banyak situs aktif, sehingga meningkatkan efisiensi reaksi. Penambahan jumlah lapisan
mesh juga memperluas area reaksi, namun jika terlalu banyak dapat menyebabkan
struktur menjadi terlalu padat, menghambat difusi CO2 dan kontak dengan elektrolit.
Kombinasi tinggi dan jumlah lapisan yang seimbang diperlukan untuk memperoleh hasil
optimal dalam proses elektroreduksi CO2. Efisiensi arus dan yield tertinggi diperoleh pada
katoda dengan tinggi 3 cm dan 5 lapisan mesh, masing-masing sebesar 67,99% dan
0,011%.
Perpustakaan Digital ITB