digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Masrinaldo
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Masrinaldo
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Masrinaldo
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Masrinaldo
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Masrinaldo
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Masrinaldo
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Masrinaldo
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Masrinaldo
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

Longsor merupakan bencana alam yang sangat merugikan bagi kehidupan manusia, terutama dari aspek ekonomi, kerusakan infrastruktur, hingga menimbulkan korban jiwa. Oleh karena itu, perlu adanya upaya mitigasi bencana dengan cara memahami struktur bawah permukaan tanah. Metode geofisika yang umum digunakan untuk identifikasi longsor adalah electrical resistivity tomography (ERT). Prinsip dari metode ini yaitu arus diinjeksikan melalui elektroda ke dalam tanah sehingga dihasilkan beda potensial. Berdasarkan data arus dan beda potensial, dapat ditentukan nilai resistivitas semu. Penelitian ini dilakukan di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Lokasi ini termasuk daerah rawan longsor dan gempa bumi karena berada di sekitar sesar Cugenang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur bawah tanah berdasarkan sifat resistivitas listriknya, serta mengidentifikasi keberadaan bidang gelincir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur bawah tanah di Desa Cijedil, Jawa Barat terdiri dari batuan serpih (shale) dan batuan pasir (sandstone), yang diprediksi sebagai zona lemah sehingga batuan ini merupakan material longsor. Pada lapisan bawah terdapat batuan breksi dan konglomerat yang diprediksi sebagai batuan dasar (bedrock) karena karakteristik batuannya yang keras dan kuat. Bidang gelincir diperkirakan berada pada lapisan perbatasan antara batuan dengan resistivitas tinggi (batuan dasar) dan batuan dengan resistivitas rendah (material longsor). Hasil inversi pada lintasan 1 menunjukkan bahwa bidang gelincir berada pada kedalaman 4 meter hingga 14 meter. Pada lintasan 2, bidang gelincir berada pada kedalaman 9 meter hingga 16 meter. Pada lintasan 3, bidang gelincir berada pada kedalaman 3 meter hingga 15 meter, dan pada lintasan 4 bidang gelincir berada pada kedalaman 9 meter sampai 16 meter.