digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

CV Arjuna Plastik saat ini memiliki kendala pada proses produksi sendok obat plastik, khususnya pada proses finishing yang dilakukan secara manual menggunakan gunting. Proses pengguntingan ini memakan waktu hampir dua kali lipat sebesar 34,27 detik jika dibandingkan dengan waktu proses injection molding yaitu 18,85 detik. Hal ini menyebabkan adanya bottleneck pada aliran produksi sehingga menghambat proses produksinya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk merancang alat bantu berupa alat bantu potong yang dapat meminimalkan waktu pengguntingan produk sendok obat plastik dengan mempertimbangkan biaya investasi yang akan dikeluarkan. Metodologi yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan perancangan beberapa alternatif desain alat bantu potong dengan kombinasi yang berbeda. Tahapan dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan, menrancang alternatif alat bantu potong, elaborasi alternatif hingga melakukan analisis. Setiap alternatif desain dikembangkan dalam bentuk prototype 3D produk berdasarkan prinsip mekanis serta metode pencekaman 3-0-0 sesuai kriteria yang akan ditentukan. Proses pemilihan alternatif terbaik akan dilakukan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan akan dihitung analisis kelayakan investasinya untuk alternatif terpilih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat bantu potong yang dirancang dapat mengurangi waktu proses finishing sebesar 60,5% serta dapat mengurangi jumlah operator. Dengan berkurangnya waktu proses, bottleneck akan dapat dihilangkan sehingga aliran produksi menjadi lebih lancar, dapat meningkatkan produktivitas operator, serta meminimalkan potensi produk cacat. Berdasarkan evaluasi AHP dan analisis kelayakan investasi, rancangan alat bantu potong ini dinilai layak untuk diimplementasikan oleh perusahaan. Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa implementasi alat bantu potong dapat menjadi solusi efektif untuk memperbaiki alur produksi dan meningkatkan efisiensi operasional.