digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Muhammad Al-Faris Irfan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Muhammad Al-Faris Irfan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Muhammad Al-Faris Irfan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Muhammad Al-Faris Irfan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Muhammad Al-Faris Irfan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Muhammad Al-Faris Irfan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Muhammad Al-Faris Irfan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA Muhammad Al-Faris Irfan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Muhammad Al-Faris Irfan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Dalam lingkungan multiproyek yang dinamis, Unit System Engineering (SE) menghadapi tantangan dalam mengelola alokasi sumber daya manusia. Ketiadaan alat bantu perencanaan yang adaptif menyebabkan distribusi beban kerja tidak merata seperti beberapa individu menangani hingga 4–5 proyek secara bersamaan, sementara yang lain tidak mendapat penugasan sama sekali. Akibatnya, utilisasi tenaga kerja tidak optimal, dengan rata-rata hanya 63%, disertai kasus overload hingga 156% dan underload di bawah 30%. Hal ini memicu risiko kelelahan, keterlambatan proyek, dan pemborosan biaya. Penelitian ini merespons persoalan tersebut dengan merancang alat bantu perencanaan tenaga kerja berbasis integrasi Microsoft Excel dan Microsoft Project, yang memanfaatkan metode heuristik, makro VBA, OLE, dan DDE.. Sistem ini menggabungkan fungsi perhitungan utilisasi otomatis, pemerataan beban kerja lintas proyek, visualisasi berbasis dasbor, serta seleksi proyek berbasis prioritas. Fitur-fitur utama seperti task highlight, project capacity overview, dan skenario komparatif biaya dan jadwal dikembangkan untuk mendukung analisis cepat dan pengambilan keputusan strategis. Uji fungsional dan evaluasi konten menunjukkan bahwa alat bantu ini mampu mengakomodasi hingga 83% dari total beban proyek tanpa penambahan tenaga kerja baru, serta menghasilkan efisiensi biaya tenaga kerja lebih dari Rp4 miliar per kuartal. Sistem juga terbukti efektif dalam mengidentifikasi deviasi jadwal, ketimpangan beban kerja individu, serta menyusun skenario alokasi berbasis kapasitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan alat bantu internal yang ringan, fleksibel, dan dapat dikustomisasi, memiliki potensi besar untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan pelaksanaan proyek multiproyek. Dengan pengembangan lebih lanjut menuju fitur prediktif dan integrasi langsung, alat bantu ini dapat dikembangkan sebagai sistem pendukung keputusan manajerial berbasis data yang andal dan terukur. xii Secara keseluruhan, sistem ini tidak hanya menyederhanakan proses teknis, tetapi juga mentransformasi pola pengambilan keputusan SDM menjadi lebih berbasis data dan efisien, membuka peluang pengembangan ke sistem berbasis cloud dan lintas unit di masa depan.