Niat pembelian pelanggan merupakan metrik penting dalam mengukur
pertumbuhan berkelanjutan pada startup teknologi pendidikan (EdTech).
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji variabel-variabel strategi growth hack
yang secara signifikan memengaruhi niat pembelian pelanggan, berdasarkan
kerangka AARRR dari Bohnsack dan Liesner (2019), serta memberikan
rekomendasi strategis untuk Smartz Centre, sebuah platform EdTech baru di
Indonesia. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan metode Partial Least Squares
Structural Equation Modeling (PLS-SEM), yang melibatkan lima variabel utama:
acquisition, activation, revenue, retention, dan referral. Data dikumpulkan melalui
kuesioner daring yang diisi oleh 211 responden, terdiri dari pengguna internal
(siswa dan orang tua) dan calon pelanggan eksternal. Hasil analisis model
menunjukkan bahwa seluruh variabel memiliki pengaruh signifikan terhadap niat
pembelian pelanggan, dengan koefisien jalur tertinggi pada variabel revenue (? =
0.412), retention (? = 0.401), dan referral (? = 0.387). Variabel acquisition (? =
0.201) dan activation (? = 0.195) juga memberikan kontribusi positif yang
signifikan secara statistik, meskipun dengan pengaruh yang lebih kecil. Model ini
mampu menjelaskan 87.2% variansi pada niat pembelian pelanggan (R² = 0.872),
yang menunjukkan kekuatan prediksi yang sangat kuat. Temuan ini menyiratkan
bahwa meskipun akuisisi dan aktivasi pengguna baru tetap penting, perhatian yang
lebih besar perlu diberikan pada monetisasi pelanggan yang sudah ada, menjaga
loyalitas, serta memanfaatkan strategi rujukan dari mulut ke mulut untuk
mendorong niat pembelian yang berkelanjutan. Secara teoritis, studi ini
berkontribusi dalam pengembangan kerangka growth hack berbasis data yang
relevan dengan konteks EdTech. Secara praktis, temuan ini mendukung Smartz
Centre dalam merancang strategi yang lebih tepat sasaran, seperti bundling
layanan premium, program retensi yang dipersonalisasi, dan insentif referral yang
terstruktur untuk meningkatkan konversi pembelian. Keterbatasan penelitian ini
mencakup belum adanya segmentasi mendalam dan wawasan kualitatif. Penelitian
selanjutnya disarankan menggunakan pendekatan metode campuran dan data
longitudinal untuk menangkap perubahan perilaku pembelian dari waktu ke waktu.
Perpustakaan Digital ITB