Kemajuan dalam teknologi pengamatan telah memungkinkan pengukuran yang lebih presisi
terhadap parameter sistem bintang ganda sinar-X dan berpotensi meningkatkan pemahaman
tentang fenomena black hole X-ray transients (BHXT). BHXT menunjukkan episode outburst
yang ditandai oleh peningkatan intensitas sinar-X secara signifikan, diikuti oleh penurunan
eksponensial. Selama outburst, terjadi transisi keadaan spektrum yang mencerminkan
perubahan struktur dan dinamika aliran akresi, serta memberikan informasi penting mengenai
massa lubang hitam. Metode X-ray scaling, menggunakan model bulk motion Comptonization
(BMC), digunakan untuk memperkirakan massa lubang hitam berdasarkan evolusi parameter
spektrum selama transisi tersebut.
Pada pekerjaan ini, metode X-ray scaling akan ditinjau kembali untuk tiga objek bintang ganda
pemancar sinar-X dengan parameter dinamik yang cukup lengkap, yang juga merupakan
BHXT, GRO J1655-40, XTE J1550-564, dan 4U 1543-475. Kurva scaling dibangun dari
parameter model BMC berupa indeks foton dan normalisasi BMC. Parameter kurva scaling
diperoleh menggunakan metode Markov Chain Motnte Carlo (MCMC) yang kemudian
digunakan untuk mengestimasi massa lubang hitam. Hasil estimasi massa yang tidak selalu
konsisten dengan massa dinamik menegaskan pentingnya pemahaman pengaruh proses fisis
akresi dan interaksinya dengan lingkungan sekitarnya terhadap bentuk kurva scaling.
Kurva scaling yang dibangun dari model BMC belum berhasil menunjukkan adanya saturasi
indeks foton yang diprediksi oleh model BMC sebagai bukti aliran konvergen pada lubang
hitam. Selain itu, model BMC juga memiliki keterbatasan dalam representasi proses fisis.
Sebagai alternatif, model Comptonization with thermal and bulk (CompTB) diuji namun tidak
optimal untuk membedakan proses Comptonization yang dominan pada data yang digunakan.
Penambahan data dari thermal dominant state (TDS) terbukti memperbaiki konsistensi kurva
scaling, sekaligus memberikan batasan pemilihan data yang representatif. Namun, hasil
penambahan data dari thermal dominant state (TDS) tidak menunjukkan adanya saturasi pada
indeks foton sehingga menyisakan pertanyaan apakah kurva scaling yang selama ini digunakan
memiliki landasan fisis atau merupakan efek dari pemilihan data. Hubungan ???? ? ????in
4 juga
berhasil dimanfaatkan untuk menguji keakuratan estimasi massa, khususnya pada 4U 1543-
475, yang distribusinya mengikuti tren teoritis dengan rentang massa 5 ? 10????? sesuai massa
dinamiknya. Dari hasil studi ini outburst dengan morfologi Fast Rise and Exponential Decay
(FRED) direkomendasikan untuk ditelaah lebih lanjut untuk menghasilkan fungsi scaling yang
lebih ideal pada metode X-ray scaling, baik dengan pendekatan model BMC maupun disk
blackbody.
Perpustakaan Digital ITB