digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kemajuan dalam teknologi pengamatan telah memungkinkan pengukuran yang lebih presisi terhadap parameter sistem bintang ganda sinar-X dan berpotensi meningkatkan pemahaman tentang fenomena black hole X-ray transients (BHXT). BHXT menunjukkan episode outburst yang ditandai oleh peningkatan intensitas sinar-X secara signifikan, diikuti oleh penurunan eksponensial. Selama outburst, terjadi transisi keadaan spektrum yang mencerminkan perubahan struktur dan dinamika aliran akresi, serta memberikan informasi penting mengenai massa lubang hitam. Metode X-ray scaling, menggunakan model bulk motion Comptonization (BMC), digunakan untuk memperkirakan massa lubang hitam berdasarkan evolusi parameter spektrum selama transisi tersebut. Pada pekerjaan ini, metode X-ray scaling akan ditinjau kembali untuk tiga objek bintang ganda pemancar sinar-X dengan parameter dinamik yang cukup lengkap, yang juga merupakan BHXT, GRO J1655-40, XTE J1550-564, dan 4U 1543-475. Kurva scaling dibangun dari parameter model BMC berupa indeks foton dan normalisasi BMC. Parameter kurva scaling diperoleh menggunakan metode Markov Chain Motnte Carlo (MCMC) yang kemudian digunakan untuk mengestimasi massa lubang hitam. Hasil estimasi massa yang tidak selalu konsisten dengan massa dinamik menegaskan pentingnya pemahaman pengaruh proses fisis akresi dan interaksinya dengan lingkungan sekitarnya terhadap bentuk kurva scaling. Kurva scaling yang dibangun dari model BMC belum berhasil menunjukkan adanya saturasi indeks foton yang diprediksi oleh model BMC sebagai bukti aliran konvergen pada lubang hitam. Selain itu, model BMC juga memiliki keterbatasan dalam representasi proses fisis. Sebagai alternatif, model Comptonization with thermal and bulk (CompTB) diuji namun tidak optimal untuk membedakan proses Comptonization yang dominan pada data yang digunakan. Penambahan data dari thermal dominant state (TDS) terbukti memperbaiki konsistensi kurva scaling, sekaligus memberikan batasan pemilihan data yang representatif. Namun, hasil penambahan data dari thermal dominant state (TDS) tidak menunjukkan adanya saturasi pada indeks foton sehingga menyisakan pertanyaan apakah kurva scaling yang selama ini digunakan memiliki landasan fisis atau merupakan efek dari pemilihan data. Hubungan ???? ? ????in 4 juga berhasil dimanfaatkan untuk menguji keakuratan estimasi massa, khususnya pada 4U 1543- 475, yang distribusinya mengikuti tren teoritis dengan rentang massa 5 ? 10????? sesuai massa dinamiknya. Dari hasil studi ini outburst dengan morfologi Fast Rise and Exponential Decay (FRED) direkomendasikan untuk ditelaah lebih lanjut untuk menghasilkan fungsi scaling yang lebih ideal pada metode X-ray scaling, baik dengan pendekatan model BMC maupun disk blackbody.