Abstrak - Padmalya Nisala Supangkat
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Permintaan global akan sumber energi terbarukan yang terus meningkat menyoroti
potensi signifikan bioetanol sebagai biofuel berkelanjutan. Saccharomyces cerevisiae
menonjol dalam produksi bioetanol industri, namun akumulasi etanol selama fermentasi
menimbulkan efek sitotoksik, menghambat pertumbuhan ragi dan mengurangi produktivitas.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan toleransi etanol S. cerevisiae melalui Adaptive
Laboratory Evolution (ALE) di bawah dua kondisi stres yang berbeda: stres oksidatif yang
diinduksi oleh hidrogen peroksida (H?O?) dan paparan langsung terhadap etanol (EtOH).
Proses ALE dilakukan selama dua belas siklus untuk paparan EtOH, di mana konsentrasi etanol
dalam medium pertumbuhan secara bertahap ditingkatkan dari 10% menjadi 15% (v/v). Secara
paralel, enam siklus ALE dilakukan di bawah stres oksidatif, dengan konsentrasi H?O? berkisar
antara 0,25 hingga 0,3 mM. Setiap siklus melibatkan periode paparan stres selama lima jam
diikuti dengan fase pemulihan tujuh jam dalam medium yeast peptone dextrose (YPD).
Toleransi etanol dievaluasi pada berbagai tahap proses ALE dengan menilai tingkat kesintasan
kultur ragi setelah lima jam paparan 15% (v/v) EtOH, dibandingkan dengan kontrol yang tidak
dipaparkan EtOH. Strain yang terevolusi melalui tiga siklus paparan H?O? (hingga 0,25 mM)
menunjukkan tingkat kelangsungan hidup sekitar 63% relatif terhadap kelompok kontrol, yang
secara statistik sebanding (p > 0,05) dengan strain yang mengalami sembilan siklus ALE
paparan etanol langsung (hingga 15% v/v), yang menunjukkan tingkat kelangsungan hidup
68%. Sebaliknya, strain induk S. cerevisiae, yang belum menjalani ALE, menunjukkan tingkat
kelangsungan hidup yang jauh lebih rendah: 23% pada 15% (v/v) EtOH dan 42% pada 10%
(v/v) EtOH (p < 0,01). Temuan ini menunjukkan efektivitas ALE dalam mengembangkan
strain S. cerevisiae yang toleran etanol dan menunjukkan bahwa evolusi yang diinduksi stres
oksidatif melalui H?O? mungkin merupakan strategi yang lebih efisien daripada paparan etanol
langsung. Penerapan strain yang berevolusi tersebut berpotensi meningkatkan produktivitas
proses fermentasi bioetanol skala industri.
Perpustakaan Digital ITB