digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perkembangan teknologi informasi (TI) yang pesat menuntut organisasi untuk memiliki tata kelola TI yang efektif guna memastikan keselarasan antara strategi TI dengan tujuan bisnis, mengoptimalkan sumber daya, dan mengelola risiko. PT Bukit Asam Tbk, sebagai salah satu perusahaan pertambangan terbesar di Indonesia, menghadapi tantangan kompleks dalam tata kelola TI, termasuk keselarasan strategi TI, manajemen risiko, dan pengelolaan sumber daya. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kematangan tata kelola TI perusahaan menggunakan framework COBIT 2019 dan memberikan rekomendasi strategis untuk perbaikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method, yaitu kombinasi metode kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif dikumpulkan melalui kuesioner yang dirancang berdasarkan domain dan proses COBIT 2019, sementara data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam dengan pemangku kepentingan dan analisis dokumen internal. Analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif untuk mengukur tingkat kematangan, gap analysis untuk mengidentifikasi kesenjangan, dan content analysis untuk menganalisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kematangan tata kelola TI PT Bukit Asam Tbk telah tercapai dengan nilai sebesar 4,21 dari nilai maksimal 4,65. Dari 40 objektif yang dinilai, terdapat 8 objektif yang telah mencapai tingkat kapabilitas sempurna, 21 objektif yang telah mencapai tingkat kapabilitas maksimal, dan 11 objektif yang belum mencapai tingkat kapabilitas maksimal. Penelitian ini memperkaya literatur tentang penerapan COBIT 2019 dalam konteks tata kelola TI di sektor pertambangan. Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi akademisi, peneliti, dan praktisi TI yang ingin mengembangkan strategi tata kelola TI yang lebih efektif dan efisien. Selain itu, rekomendasi strategis yang dihasilkan dapat diadopsi oleh perusahaan lain di industri sejenis untuk meningkatkan tata kelola TI mereka.