Sampah sisa makanan merupakan sampah organik yang dihasilkan setiap manusia
secara langsung maupun tidak langsung. Akibat pandemi COVID 19, terjadi pengurangan
frekuensi pengangkutan sampah dan penumpukan sampah di rumah/ TPS. Penumpukan
sampah sisa makanan dapat menjadi sumber penyakit, sehingga perlu dilakukan pengolahan
sampah jenis ini. Penelitian ini bertujuan menanggulangi masalah sampah sisa makanan
dengan cara menurunkan volume curah sampah untuk mengurangi jumlah armada
pengangkutan, dan mempersiapkan sampah sebagai material penguraian anaerobik.
Pada tahap awal penelitian ini, sampah sisa makanan yang sudah diidentifikasi jumlah
dan komposisinya diproses menggunakan tiga jenis pengolahan sampah sederhana untuk
menurunkan volume curah sampah, yaitu proses termal, proses mekanik, dan proses
termomekanik. Setiap eksperimen dilakukan dengan menggunakan alat-alat yang biasa
terdapat di rumah, yaitu panci presto dan blender. Setelah menyelesaikan pengolahan sampah
sederhana, dilakukan pengujian kesesuaian produk sebagai material penguraian anaerobik.
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa proses termomekanik menghasilkan
penurunan volume curah tertinggi, yaitu 83%, dan menghasilkan produk eksperimen terbaik
sebagai material penguraian anaerobik. Meskipun proses termomekanik memiliki banyak
keunggulan, proses ini membutuhkan energi yang lebih tinggi dibandingkan proses
pengangkutan konvensional. Oleh karena itu, proses mekanik dipilih sebagai pengolahan
sampah sisa makanan skala rumah karena memiliki penurunan volume curah yang cukup
tinggi, yaitu 71%, dan membutuhkan total energi yang lebih kecil dibandingkan
pengangkutan konvensional, yaitu 82 kJ/kg.
Perpustakaan Digital ITB