digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sampah sisa makanan merupakan sampah organik yang dihasilkan setiap manusia secara langsung maupun tidak langsung. Akibat pandemi COVID 19, terjadi pengurangan frekuensi pengangkutan sampah dan penumpukan sampah di rumah/ TPS. Penumpukan sampah sisa makanan dapat menjadi sumber penyakit, sehingga perlu dilakukan pengolahan sampah jenis ini. Penelitian ini bertujuan menanggulangi masalah sampah sisa makanan dengan cara menurunkan volume curah sampah untuk mengurangi jumlah armada pengangkutan, dan mempersiapkan sampah sebagai material penguraian anaerobik. Pada tahap awal penelitian ini, sampah sisa makanan yang sudah diidentifikasi jumlah dan komposisinya diproses menggunakan tiga jenis pengolahan sampah sederhana untuk menurunkan volume curah sampah, yaitu proses termal, proses mekanik, dan proses termomekanik. Setiap eksperimen dilakukan dengan menggunakan alat-alat yang biasa terdapat di rumah, yaitu panci presto dan blender. Setelah menyelesaikan pengolahan sampah sederhana, dilakukan pengujian kesesuaian produk sebagai material penguraian anaerobik. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa proses termomekanik menghasilkan penurunan volume curah tertinggi, yaitu 83%, dan menghasilkan produk eksperimen terbaik sebagai material penguraian anaerobik. Meskipun proses termomekanik memiliki banyak keunggulan, proses ini membutuhkan energi yang lebih tinggi dibandingkan proses pengangkutan konvensional. Oleh karena itu, proses mekanik dipilih sebagai pengolahan sampah sisa makanan skala rumah karena memiliki penurunan volume curah yang cukup tinggi, yaitu 71%, dan membutuhkan total energi yang lebih kecil dibandingkan pengangkutan konvensional, yaitu 82 kJ/kg.