digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Open In Flipbook Dewi Supryati

Sampah makanan merupakan proporsi sampah terbesar di Bandung, menyumbang 44,52% dari total sampah yang dihasilkan. Permasalahan ini timbul karena Kota Bandung belum dapat memenuhi target capaian kinerja pengurangan sampah dan munculnya kejadian kebakaran pada tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti sehingga jumlah sampah yang diterima TPA dibatasi. Berdasarkan data empiris dan literatur, hotel ditemukan sebagai salah satu kontributor sampah sisa makanan paling banyak pada sektor domestik Kota Bandung. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran dan perubahan perilaku masyarakat untuk dapat mengurangi sampah sisa makanan yang dihasilkan. Perubahan perilaku ini membutuhkan pemicu yang diakomodasi melalui stimulus berupa pesan persuasif. Namun, tamu hotel sering kali tidak datang secara individual, tetapi bersama kelompok sosialnya seperti keluarga sehingga perlu dilakukan peninjauan hubungan antara kelompok sosial seseorang dengan perilaku mengurangi sampah makanan mereka. Maka itu, penelitian ini mengeksplorasi peran pesan persuasif dalam mempengaruhi perilaku membuang sampah makanan dan mengidentifikasi faktor pendorong perilaku pengurangan sampah makanan di kalangan tamu hotel di Bandung, dengan fokus pada pengaturan prasmanan hotel. Dengan mengintegrasikan Teori Identitas Sosial (SIT) ke dalam Teori Perilaku Terencana (TPB), penelitian ini menguji dampak pengaruh sosial terhadap niat perilaku. Penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama menentukan rancangan pesan persuasif yang akan digunakan melalui uji cek manipulasi yang membandingkan fitur persuasif dengan fitur terpilih dan fitur negasinya. Tahap kedua adalah analisis model penelitian untuk kelompok responden yang diberikan dan yang tidak diberikan stimulus. Penelitian melibatkan 7 konstruk utama dan 4 sub konstruk dengan total responden sebanyak 154 tamu hotel di Bandung. Pengembangan model dilakukan dengan PLS-MGA dengan perangkat lunak SmartPLS. Tahap ketiga melakukan analisis perbandingan model dengan untuk meninjau dampak penggunaan pesan persuasif terhadap faktor pendorong perilaku pengurangan sampah sisa makanan. Hasil dari PLS-MGA bahwa terdapat perbedaan signifikan dari kedua kelompok responden pada tiga hubungan yang ditinjau, yakni perilaku yang dirasakan (PBC) terhadap sikap (AT) dan niat mengurangi sampah sisa makanan (IRFW), serta perilaku masa lalu (PB) terhadap niat mengurangi sampah sisa makanan (IRFW). Selain itu, hasil PLS-SEM juga menunjukkan bahwa perilaku masa lalu (PB) adalah prediktor utama niat ketika tidak ada stimulus yang diberikan, sementara kontrol perilaku yang dirasakan (PBC) muncul sebagai prediktor yang paling signifikan ketika individu terpapar rangsangan. Hal ini juga dikonfirmasi oleh uji korelasi yang dilakukan bahwa stimulus dapat menimbulkan kontrol perilaku yang dirasakan (PBC) pada responden. Temuan ini menyoroti peran penting dari iii kontrol perilaku yang dirasakan dalam membentuk niat individu untuk mengurangi sampah makanan sehingga menawarkan implikasi praktis untuk merancang intervensi yang ditargetkan untuk mempromosikan praktik berkelanjutan.