digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Studi ini bertujuan untuk mengembangkan strategi pengadaan yang disesuaikan guna meningkatkan pengendalian biaya untuk material habis pakai di SBU Aerostructure PT Dirgantara Indonesia. Pada tahun 2024, unit tersebut mencatat adanya peningkatan biaya, yang menunjukkan adanya peluang untuk meningkatkan efisiensi dalam proses pengadaan. Tekanan biaya ini terkait dengan praktik pengadaan konvensional yang ditandai oleh hubungan pemasok yang bersifat transaksional dan pendekatan seragam dalam manajemen pemasok. Untuk mengatasi hal tersebut, studi ini menerapkan metode segmentasi material dan pemasok guna merumuskan strategi pengadaan yang lebih strategis dan terdiferensiasi. Material habis pakai diklasifikasikan ke dalam empat kategori berdasarkan risiko pasokan dan dampak terhadap keuntungan: strategis (12 item), leverage (8 item), bottleneck (34 item), dan non-kritis (26 item). Secara paralel, 37 pemasok disegmentasikan ke dalam empat tipe berdasarkan kapabilitas dan kemauan mereka untuk berkolaborasi, yang terdiri dari 15 pemasok Tipe 4, 5 Tipe 3, 4 Tipe 2, dan 13 Tipe 1. Klasifikasi ini menekankan pentingnya pendekatan keterlibatan pemasok yang disesuaikan. Kombinasi segmentasi material dan pemasok menghasilkan 16 segmen pengadaan yang berbeda, di mana masing-masing memerlukan strategi yang disesuaikan. Penyelarasan ini memungkinkan organisasi untuk menerapkan pendekatan pengadaan yang bersifat kooperatif maupun kompetitif, tergantung pada karakteristik spesifik dari setiap segmen. Dengan mengintegrasikan pertimbangan risiko pasokan dan potensi kolaborasi pemasok, studi ini menawarkan kerangka kerja yang terstruktur untuk meningkatkan pengendalian biaya, memperkuat kelincahan pengadaan, dan memperkuat manajemen hubungan dengan pemasok, sebagai bentuk dukungan terhadap misi PT Dirgantara Indonesia dalam menyediakan produk dan layanan yang kompetitif melalui aliansi strategis dan fokus yang kuat pada kualitas serta efisiensi biaya.