COVER Haryo Sulistyo Dharmawan
Terbatas Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Haryo Sulistyo Dharmawan
Terbatas Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
2021 TA TF HARYO SULISTYO DHARMAWAN 13316012 BAB II.pdf?
Terbatas Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
2021 TA TF HARYO SULISTYO DHARMAWAN 13316012 BAB III.pdf?
Terbatas Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
2021 TA TF HARYO SULISTYO DHARMAWAN 13316012 BAB IV.pdf)u
Terbatas Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
2021 TA TF HARYO SULISTYO DHARMAWAN 13316012 BAB V.pdf
]
Terbatas Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
DAFTAR Haryo Sulistyo Dharmawan
Terbatas Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
2021 TA TF HARYO SULISTYO DHARMAWAN 13316012 LAMPIRAN.pdf
]
Terbatas Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Menurut WHO mengenai data disabilitas dunia, terdapat 15% penduduk
dunia mengalami berbagai macam kelumpuhan pada tahun 2011, salah satunya
adalah stroke. Stroke adalah suatu penyakit yang berhubungan dengan terhalangnya
sirkulasi darah ke beberapa bagian otak. Sebanyak 13,9% pengidap penyakit stroke
berumur diatas 60 tahun memiliki ketergantungan total pada suatu alat bantu. Salah
satu efek dari stroke adalah adanya Unilateral Spatial Neglect (USN). Pada salah
satu penelitian, disebutkan bahwa penggunaan Virtual Reality untuk pengujian
merupakan alat yang lebih sensitif terhadap keberadaan neglect dan untuk
rehabilitasi pengidap USN merupakan sesuatu yang memiliki potensi yang besar
dikarenakan adanya stimulus bergerak tanpa adanya pergerakkan apapun.
Meskipun sudah banyak penelitian terkait Virtual Reality/Virtual Environment
dalam aplikasinya untuk rehabilitasi, masih jarang ditemukan alat rehabilitasi yang
menggunakannya dengan seluruh potensinya. Oleh karena itu, pada tugas akhir ini
akan dikembangkan sebuah simulator kursi roda yang terintegrasi dengan
lingkungan maya guna mendalami potensi virtual environment dalam kemampuan
merehabilitasi.
Simulator kursi roda yang dikembangkan secara garis besar terdiri dari tiga
bagian, yaitu lingkungan maya yang bisa aplikatif dalam rehabilitasi penggunaan
kursi roda, simulator kursi roda dan cara kerjanya, dan antarmuka kursi roda
tersebut dengan lingkungan maya yang akan dilakukan dengan cara mengukur
kecepatan putar masing-masing roda pada kursi roda statis tersebut dan
mengkomunikasikannya dengan lingkungan maya Unity menggunakan Uduino.
Akan dievaluasi kemampuan pengguna memanuver kursi roda dengan mengukur
Root Mean Square of Least Error (RMSLE) terhadap sebuah garis uji dan
banyaknya tubrukan yang terjadi di lingkungan maya. Selain itu, dinilai
pengalaman pengguna dalam penggunaan simulator menggunakan sebuah
kuesioner kesulitan bergerak dan Simulator Sickness Questionnaire (SSQ).
Pengujian diawali dengan uji akurasi dilanjuti dengan pengujian pilot dengan
enam pengguna. Simulator yang dikembangkan memiliki error 1,92% untuk gerak
lurus, 1,93% untuk belok kanan, dan 1,34% untuk belok kiri. Diamati semakin
banyak pengujian yang dilakukan, nilai rata-rata dari RMSLE yang semakin
berkurang dari 0,37 menjadi 0,22 dan rata-rata banyak tubrukan yang semakin
berkurang dari 31,83 menjadi 13,50, skor total dari SSQ yang bertambah dari 21,19
menjadi 63,58, dan pengalaman menggerakkan kursi roda lurus yang semakin
mudah dari 5,50 menjadi 1,50 dan berbelok yang semakin mudah pula dari 5,33
menjadi 2,50. Namun, tidak semua responden sanggup melakukan pengujian
sebanyak empat kali dikarenakan rasa mabuk simulasi yang terlalu menggangu.
Perpustakaan Digital ITB