Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Gas Turbine Compressor (GTC) merupakan peralatan vital dalam sistem produksi minyak
dan gas (migas) karena berperan dalam mengatur aliran dan tekanan gas dalam proses
eksplorasi dan produksi. Kegagalan pada GTC dapat menyebabkan kerugian besar berupa
Loss Production Opportunity (LPO) yang tinggi serta biaya pemulihan yang mahal. Dalam
menghadapi tantangan ini, PT. X bekerja sama dengan PT. SPC untuk mengembangkan
model deteksi anomali berbasis pembelajaran mesin (machine learning) yang mampu
mengenali kondisi abnormal sejak dini. Pendekatan yang digunakan adalah deteksi anomali
berbasis residual menggunakan normal pattern group tanpa label, mengingat tidak
tersedianya data kerusakan yang memadai dan seluruh fitur bersifat numerik kontinu.
Penelitian ini menggunakan data historis selama 24 hari dari satu GTC, dengan frekuensi
pencatatan tiap 10 detik, mencakup 424 fitur dan lebih dari 200.000 entri data.
Dalam proses pengembangan, digunakan empat model regresi: Multiple Linear Regression
(MLR), XGBoost, LightGBM, dan Multilayer Perceptron Regression (MLP). Model dilatih
hanya pada data kondisi normal (healthy), dan deteksi anomali dilakukan berdasarkan selisih
(residual) antara prediksi dan data aktual. Ambang batas anomali ditentukan menggunakan
pendekatan Interquartile Range (IQR) dan batasan outlier tiap sampel (m). Evaluasi model
dilakukan dengan metrik MAE, RMSE, dan R2 untuk akurasi prediksi, serta tingkat deteksi
anomali untuk performa klasifikasi. Hasil menunjukkan bahwa model MLPR menghasilkan
performa terbaik karena akurasinya yang tinggi (96,58 %) dan juga kestabilan prediksinya.
Perpustakaan Digital ITB