digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Azka Anindya Aryasatya
PUBLIC Open In Flipbook Ridha Pratama Rusli

Permintaan global yang meningkat dan transisi menuju energi terbarukan telah menyoroti pentingnya hidrogen sebagai pembawa energi bersih. Green Hydrogen, yang diproduksi melalui elektrolisis air, menjadi solusi yang layak untuk penyimpanan energi skala besar dan dekarbonisasi. Studi ini bertujuan untuk mengembangkan pertukaran anion (AEM) yang dibuat menggunakan polimer aromatik yang didalam substrat berpori-pori yaitu politetrafluoroetilen (PTFE) untuk aplikasi dalam elektroliser air. Membran tersebut dibuat melalui metode pore-fillling dan dikarakterisasi secara sistematis melalui konduktivias ion, kapasitas pertukaran ion (IEC), penyerapan air, rasio pembengkakan, jumlah hidrasi, uji stabilitas alkali dan oksidatif, serta analisis termal menggunakan alat TGA dan analisis structuralmenggunakan FTIR. Efek dari variasi suhu crosslinking (110-140 °C) dan rasio crosslinker dan polyumer (1:2, 1:4, 1:8) telah dievaluasi. Membran yang dihasilkan menunjukan nilai IEC yang berkisar antara 1,888 hingga 2,612 meq/g dan konduktivas ion antara 100,19 dan 134,12 mS/cm pada suhu 80°C, dengan perbedaan mini, antara setiap sampel yang mempunyai kondisi crosslinking berbeda. Pengujian ketahanan untuk semua sampel menunjukan stabilitas kimia yang sangat baik dengan membrane yang menggunakan crosslinking di suhu 110°C mempertahnkan lebih dari 93% dari konduktivitas awal mereka dalam kondisi alkali dan oksidatif. Membran berisi pori yang menggunakan crosslinking juga menunjukan kehilangan massa (serendah 0%) dibandingkan dengan membrane yang tidak menggunakan crosslinking (18.75%) dalam uji kapasitas retensi, dan stabilitas termal yang lebih baik dengan suhu awal dekomposisi pada 192°C dibandingan dengan 138°C dari polimer murni. Hasil dari riset akmi menunjukan bahwa AEMS berpori aroamtik menggunakan crosslinker mempunyai potensi untuk WE.