Industri amonia mencakup serangkaian proses yang memanfaatkan beragam katalis untuk
menyintesis amonia dari gas alam. Produk samping berupa gas CO bersifat racun bagi
katalis sintesis amonia. Gas tersebut dibersihkan dalam unit shift converter yang
melangsungkan reaksi water-gas shift (WGS) pada temperatur tinggi dan rendah. High
temperature shift converter (HTSC) bertujuan untuk meningkatkan laju reaksi WGS
meskipun mengorbankan konversi. Kondisi operasi yang ekstrem mengarah ke
penggunaan Fe-Cr sebagai katalis tahan sintering, namun memiliki reduksibilitas rendah
yang dapat menghambat laju reaksi.
Berdasarkan permasalahan tersebut, kebutuhan produksi katalis Fe-Cr menggunakan
racikan hasil penelitian dalam negeri akan sangat diinginkan oleh industri di Indonesia.
Ruang lingkup dari penelitian ini mencakup pembuatan katalis melalui metode
oksipresipitasi. Bahan baku beserta peralatan yang digunakan tersedia di dalam dan luar
lab TRKK.
Untuk menjawab tujuan dari penelitian ini, disusunlah metodologi percobaan yang
diawali dengan pembuatan katalis Fe-Cr dari bahan baku berupa besi sulfat dan sodium
dikromat. Variasi katalis mencakup penambahan promotor berupa Cu sebesar 4% dan
variasi tanpa Cu. Karakterisasi dilakukan pada katalis yang sudah dibuat untuk
memahami morfologi dan sifatnya serta pengaruhnya terhadap aktivitas katalis.
Pengujian aktivitas katalis dilakukan dalam reaktor HTSC untuk mengkatalisis reaksi
water-gas shift pada temperatur 360°C dengan GHSV 3.000 jam-1 dan rasio kukus-karbon
4,2. Parameter approach-to-equilibrium (ATE) dapat dihitung dari konsentrasi keluaran
reaktor.
Hasil karakterisasi menunjukkan pengaruh Cu sebanyak 4% terhadap struktur katalis
dapat teramati dari luas permukaan dan volume pori yang meningkat serta fase hematit
yang lebih mudah terbentuk, sedangkan pengaruhnya terhadap kinerja katalis dapat
teramati dari temperatur reduksi dan ATE yang menurun serta peningkatan hydrogen
uptake
Perpustakaan Digital ITB