digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Ary Setyawan
PUBLIC Open In Flipbook Alice Diniarti


BAB 2 Ary Setyawan
PUBLIC Open In Flipbook Alice Diniarti

BAB 3 Ary Setyawan
PUBLIC Open In Flipbook Alice Diniarti

BAB 4 Ary Setyawan
PUBLIC Open In Flipbook Alice Diniarti

BAB 5 Ary Setyawan
PUBLIC Open In Flipbook Alice Diniarti

COVER Ary Setyawan
PUBLIC Open In Flipbook Alice Diniarti


LAMPIRAN Ary Setyawan
PUBLIC Open In Flipbook Alice Diniarti

Pemanfaatan energi yang ramah lingkungan saat ini menjadi perhatian dari pemerintah dalam upaya untuk menekan emisi karbon dimana target nol emisi atau zero emisi pada tahun 2060 sesuai dengan Paris Agreement. Beberapa upaya yang dilakukan antara lain adalah dengan menggunakan bahan bakar alternatif untuk mengurangi pemakaian bahan bakar fosil. Dalam mengupayakan tujuan zero emisi tentunya memiliki beberapa tantangan tersendiri antara lain, kesiapan infrastruktur, biaya investasi yang besar dan kesiapan sumber daya yang ada untuk membangun pembangkit listrik energi terbarukan. Selain itu, pembangkit berbahan bakar fosil pun sangat sulit untuk serta merta dinonaktifkan mengingat sifatnya dalam kontinyuitas menyediakan listrik yang sangat baik. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi emisi dari PLTU Batu Bara adalah dengan melakuan co-firing dimana proses pembakaran batu bara dan biomassa dilakukan dengan komposisi yang telah ditentukan. Kebijakan ini tentunya akan menimbulkan dampak bagi peralatan – peralatan eksisting pada PLTU tersebut mengingat peralatan – peralatan pada PLTU tersebut dirancang dan dibangun dengan memperhitungkan spesifikasi dari batu bara. Pada penelitian kali ini penulis akan melakukan analisis terhadap pengaruh penggunaan biomassa di peralatan – peralatan utama PLTU Bengkayang 2 x 50 MW dengan melakukan simulasi cofiring dengan komposisi 5% , 10% dan 15% biomassa. Dari hasil simulasi didapatkan dengan melakukan cofiring biomassa menggunakan cangkang sawit sebesar 15% akan meningkatkan FGET sebesar 1,49% dan peningkatan gross power sebesar 1,5%. Jika melihat dari aspek keekonomian, dengan melakukan cofirng menggunakan cangkang sawit pada komposisi 15%, dapat menurunkan biaya penggunaan bahan bakar sebesar Rp. 7,79 /kwh.