digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Deni Marsel Susanto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Deni Marsel Susanto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Deni Marsel Susanto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Deni Marsel Susanto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Deni Marsel Susanto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Deni Marsel Susanto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 6 Deni Marsel Susanto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Deni Marsel Susanto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

LAMPIRAN Deni Marsel Susanto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Pembangunan infrastruktur transportasi seperti bandara seringkali memicu perubahan tutupan lahan yang signifikan, seperti konversi lahan pertanian di sekitarnya menjadi lahan terbangun. Meskipun Bandara Jenderal Besar Soedirman berpotensi mendorong pertumbuhan secara regional, operasionalnya yang terbatas sejak tahun 2021 menyebabkan dampak terhadap tutupan lahan di sekitarnya belum teridentifikasi dengan jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh keberadaan Bandara Jenderal Besar Soedirman terhadap perubahan tutupan lahan di sekitarnya melalui analisis dua skenario, yaitu ketika bandara aktif dan ketika bandara tidak aktif dengan simulasi hingga tahun 2045. Melalui pendekatan kuantitatif, penelitian ini mengklasifikasikan tutupan lahan dari citra satelit Sentinel-2A tahun 2018, 2021, dan 2024 menggunakan machine learning di Google Earth Engine, serta mengidentifikasi faktor-faktor pendorong perubahan tutupan lahan melalui regresi logistik biner. Hasil analisis menunjukkan bahwa periode 2018-2024, lahan terbangun meningkat sebesar 53%, namun tidak signifkan dipengaruhi bandara yang dilihat melalui radius 5 km. Pemodelan ANNCA-Markov yang memiliki akurasi 60,01% digunakan untuk memprediksi tutupan lahan tahun 2045. Hasil proyeksi skenario bandara aktif menghasilkan total lahan terbangun lebih tinggi dibandingkan skenario bandara tidak aktif. Bahkan pertumbuhan lahan terbangun skenario bandara aktif terkonsentrasi dalam radius 0- 5 km dari bandara, meningkat hampir tiga kali lipat dari tahun 2018, sedangkan skenario bandara tidak aktif atau saat business as usual pertumbuhan cenderung menyebar mengikuti jaringan jalan. Disimpulkan bahwa ketika bandara aktif akan berpotensi mengakselerasi dan memusatkan konversi lahan menjadi area terbangun di sekitarnya, khususnya dalam radius 0-5 km. Temuan ini dapat digunakan sebagai masukan dalam revisi rencana tata ruang wilayah Kabupaten Purbalingga, khususnya Kawasan Strategis Kabupaten Bandara Jenderal Besar Soedirman.