Meluasnya penggunaan internet sejak beberapa tahun terakhir secara langsung mempengaruhi
perubahan perilaku belanja dari tradisional (offline) menjadi modern (online). Perubahan perilaku
belanja tersebut berkaitan erat dengan cara konsumen mengevaluasi berbagai produk sebelum
membelinya – termasuk pakaian jadi. Pakaian jadi merupakan produk yang membutuhkan
keterlibatan tinggi dalam kegiatan berbelanja karena memiliki faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor
intrinsik dalam pakaian mencakup dimensi estetis yang memiliki lima sub-dimensi (kualitas visual
dan bentuk, sosial, kreatifitas, peraba dan properti keahlian teknik), sedangkan faktor ekstrinsik
mencakup etnosentrisme konsumen, yaitu kecenderungan konsumen dalam membeli produk lokal
dibanding global. Dalam penelitian ini, penulis bermaksud untuk mengukur pengaruh dimensi
estetis pakaian dan etnosentrisme terhadap perilaku berbelanja online di kalangan konsumen wanita,
khususnya dalam memilih produk brand fesyen lokal.
Untuk mengukur dan memahami berbagai faktor yang mempengaruhi perilaku belanja produk
fesyen yang dilakukan secara online oleh konsumen wanita muda, terdapat tiga faktor yang
menjadi fokus utama yaitu; dimensi estetis pada produk pakaian, etnosentrisme pada konsumen, dan
perilaku belanja online. Untuk menjawab seluruh pertanyaan penelitian akan digunakan metode
campuran antara kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk membahas pengaruh
dan hubungan antar variabel etnosentrisme dan dimensi estetis pada pakaian, sedangkan metode
kualitatif digunakan untuk memahami faktor – faktor lain yang mempengaruhi perilaku belanja
konsumen wanita Indonesia.
Hasil dari penelitian ini mengindikasikan bahwa dimensi estetis pakaian – khususnya sub-dimensi
kualitas visual dan bentuk memiliki peran signifikan terhadap perilaku berbelanja online, sedangkan
etnosentrisme hanya memiliki sedikit pengaruh. Selain itu diungkap hasil bahwa keunikan dan nilai
yang terkandung dalam produk brand fesyen lokal merupakan dua faktor lain yang berperan besar
atas terjadinya pembelian. Kedua poin utama dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi panduan
bagi pemerintah atau pemangku kepentingan lain dalam mengembangkan industri fesyen di
Indonesia – khususnya yang dilakukan oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM) agar dapat bersaing dengan brand global
Perpustakaan Digital ITB