Kesehatan merupakan aspek penting kesejahteraan masyarakat, dan klinik Kesehatan dasar berperan penting sebagai penyedia layanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Klinik Pratama Sindang Sari, yang telah beroperasi sejak 1997 dan meraih akreditasi "Paripurna" pada 2024, tetap menghadapi tantangan dalam menjaga stabilitas keuangan karena ketergantungan tinggi pada kapitasi BPJS yang menyumbang 80% dari pendapatannya. Meningkatnya biaya operasional dan kurangnya variasi layanan semakin menyulitkan klinik untuk memperoleh keuntungan. Studi ini bertujuan mengidentifikasi strategi pengembangan layanan yang dapat memperkuat kondisi keuangan klinik dengan pendekatan Value-Focused Thinking (VFT), Analytic Hierarchy Process (AHP), Stakeholder Analysis, Focus Group Discussion, dan Kepner-Tregoe Problem Analysis. Melalui AHP, empat strategi inovatif dianalisis dan diprioritaskan berdasarkan kriteria biaya, regulasi, permintaan pasar, potensi keuntungan, dan tantangan implementasi, yaitu: implementasi layanan vaksin, perawatan estetika gigi, kerja sama skrining kesehatan perusahaan, dan optimalisasi kapitasi BPJS.
Perpustakaan Digital ITB