Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengidentifikasi arus permukaan
menggunakan metode LSPIV (Large-Scale Particle Image Velocimetry) melalui
perangkat lunak OpenRiverCam dan PIVlab, dengan lokasi pengamatan di Estuari
Cimanis, Kabupaten Cirebon, serta menganalisisnya melalui pendekatan
oseanografi. Data diperoleh dari rekaman video Close-Circuit Television (CCTV),
kemudian diolah menggunakan OpenRiverCam dan PIVlab, dan selanjutnya
divalidasi dengan hasil observasi lapangan. Berdasarkan data observasi, kecepatan
arus rata-rata tercatat sebesar 0,289 m/s (pasang) dan 0,668 m/s (surut), sehingga
terbentuk karakteristik ebb dominance di Estuari Sungai Cimanis. Pola yang serupa
juga terlihat pada hasil dari OpenRiverCam dan PIVlab, dengan kecepatan arus total
saat pasang secara konsisten lebih tinggi dibandingkan saat surut. Namun demikian,
hasil LSPIV cenderung overestimate (LSPIV untuk PIVlab) dan underestimate
(LSPIV untuk OpenRiverCam) dibandingkan data observasi, dengan nilai RMSE
dan MAE masing-masing sebesar 0,518 m/s dan 0,472 m/s untuk OpenRiverCam,
serta 0,836 m/s dan 0,639 m/s untuk PIVlab. Koefisien korelasi Pearson antara hasil
LSPIV dan data observasi menunjukkan nilai sebesar 0,736 untuk OpenRiverCam
dan 0,337 untuk PIVlab. OpenRiverCam terbukti lebih unggul dalam
mengidentifikasi pola umum arus, sementara PIVlab memberikan resolusi spasial
yang lebih tinggi. Pemisahan komponen harmonik pasut dilakukan untuk
menentukan jenis pasang surut dominan berdasarkan hasil pengukuran arus yang
telah divalidasi. Hasilnya menunjukkan bahwa komponen harmonik utama dalam
hasil observasi adalah K2, dengan kontribusi tambahan orde 1 dari K1 yang
dideteksi oleh hasil LSPIV dan hasil observasi, dan setelah diklasifikasikan maka
terdeteksi komponen diurnal yang cenderung dominan. Sehingga, pola pasang surut
di wilayah kajian berdasarkan data kecepatan arus dapat dikategorikan sebagai
campuran condong ke diurnal.
Perpustakaan Digital ITB