PT Borneo Indobara (BIB) berencana untuk mengimplementasikan Minestar, sebuah sistem manajemen pertambangan terintegrasi, pada tahun 2025 untuk meningkatkan efisiensi dan keselamatan operasional. Namun, implementasi ini memiliki risiko operasional yang signifikan yang harus dikelola dengan hati-hati. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan matriks risiko yang komprehensif dan strategi mitigasi yang efektif untuk keberhasilan implementasi Minestar di BIB dalam kerangka kerja manajemen risiko SNI ISO 31000:2018. Penelitian ini menggabungkan teknik kualitatif seperti wawancara semi-terstruktur dan diskusi kelompok terarah dengan analisis kuantitatif menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Metode ini digunakan untuk menentukan tingkat keparahan, kejadian, dan nilai deteksi setiap risiko sebagai dasar dari matriks risiko. Data dikumpulkan dari para pemangku kepentingan utama yang terlibat dalam proyek implementasi Minestar. Studi ini mengidentifikasi dan memprioritaskan faktor risiko kritis berdasarkan nilai krusial dari beberapa risiko operasional. Matriks risiko tiga dimensi dikembangkan untuk memvisualisasikan tingkat keparahan, kejadian, dan tingkat deteksi risiko yang teridentifikasi. Temuan ini memberikan manajemen BIB sebuah pendekatan terstruktur untuk memprioritaskan risiko dan mengalokasikan sumber daya secara efektif untuk mitigasi risiko. Penelitian ini berkontribusi pada pengetahuan manajemen risiko operasional dalam implementasi teknologi pertambangan dan menawarkan wawasan praktis untuk proyek-proyek serupa di industri ini.
Perpustakaan Digital ITB