digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Taufik Muhammad Zaki
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Taufik Muhammad Zaki
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Taufik Muhammad Zaki
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Taufik Muhammad Zaki
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Taufik Muhammad Zaki
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Taufik Muhammad Zaki
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Taufik Muhammad Zaki
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Taufik Muhammad Zaki
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Taufik Muhammad Zaki
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

Pulau Jawa menjadi salah satu wilayah di mana sebagian besar kejadian gempa bumi di Indonesia terjadi. Salah satu pemicunya disebabkan oleh aktivitas tumbukan Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia dan memicu aktivitas sesar kerak dangkal, termasuk sesar Cimandiri. Cianjur menjadi salah satu daerah yang rentan terhadap gempa bumi akibat dari aktivitas Sesar Cimandiri. Gempa bumi yang merusak terjadi di Cianjur pada tanggal 21 November 2022 dengan magnitudo Mw 5,6, mengakibatkan 602 korban jiwa dan 58.356 pemukiman rusak. 514 rekaman gempa susulan, yang direkam pada rentang 22 November hingga 22 Desember 2022, digunakan pada penelitian ini. Kemudian, data tersebut dianalisis untuk menentukan lokasi hiposenter gempa susulan dan model kecepatan seismik 1-D secara simultan menggunakan perangat lunak mcmc_eq yang memanfaatkan metode inversi Markov Chain Monte Carlo (MCMC). Pendekatan inversi ini dilakukan secara probabilistik dengan random sampling sejumlah rantai model (chain). Metode MCMC yang diterapkan ini bisa digunakan tanpa bergantung pada informasi a priori (seperti model awal) dan regularisasi, sehingga metode ini bisa dimanfaatkan hanya dengan menggunakan data waktu tiba gelombang P dan S dan koordinat stasiun. Hasil model kecepatan seismik 1-D yang dihasilkan, untuk Vp dan Vs, cenderung lebih cepat dibandingkan dengan model kecepatan yang digunakan pada penelitian sebelumnya, sehingga titik hiposenter yang dihasilkan mengalami pergeseran ke arah barat laut dan kedalaman yang tidak lebih dalam dari 10 km, jika dibandingkan dengan hasil penentuan hiposenter awal penelitian sebelumnya. Hasil inversi simultan ini dapat menunjukkan adanya dua klaster gempa susulan yang berasal dari sesar konjugat dengan orientasi barat barat daya – utara timur laut dan utara barat laut – selatan tenggara.